Selasa, 29 Desember 2015

Sabar Sama Anak, Memang Bisa?

📝
Sabar Sama Anak, Memang Bisa? 

By: Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
www.auladi.net

Seberapapun besar kompetensi kita mendidik anak, kita akan tetap "diuji" anak-anak kita. Seberapun besar iman, kita tetap akan "digoda". Seberapapun banyak ilmu mendidik anak, ilmu "ikhlas sabar" yg hanya bisa dipelajari oleh kelapangan hati, tetap akan dibutuhkan jiwa kita.

Saya lagi rapat dengan staf-staf saya di sebuah vila. Kejadiannya sekira tahun 2004/2005. Anak saya waktu itu masih 2 dan dua-duanya masih balita. 

Salah saya sendiri yang membawa anak ke kegiatan orang dewasa. Tanpa mempersiapkan kegiatan untuk anak, maka otomatis anak akan membuat kegiatan-kegiatan sendiri. Jika tidak beberapa jam kemudian mereka akan merengek bosan minta pulang. 

Waktu itu banyak laptop di sekitar rapat. Rapatnya lesehan karena ingin suasana beda. Maklum di bangunan rumah semacam vila.  Anak saya berlarian di sekitar rapat. Saat berlarian tanpa sengaja menubruk papan tulis white board besar dan papan itu menimpa laptop. Laptop  yang pernah akhirnya rusak bukan satu, tapi tiga!

Jujur, tentu saja saya marah. Tapi semarah apapun saya, saya tidak berhak memaki-maki mereka, saya tidak berhak mencubit mereka, apalagi memukul mereka! Mereka tidak sengaja, mereka juga tidak pernah bermaksud merusak barang-barang itu. 

"Tapi nanti mereka gak kapok jika tidak diapa-apain!" Ketika mereka kaget saja mereka sudah shock. Apalagi setelah saya ngomong dengan lemas "abah sedih, laptop abah jadi hancur! Jadi harus beli lagi.." 

Saya tak berpanjang kata. Sebab saya tahu jika lagi marah ucapan saya tidak akan terkontrol. Kalimat negatif yang meluncur dan akhirnya jadi "labeling" negatif untuk mereka. 

Memangnya dengan mencubit mereka sekuat pelintiran tangan, laptop saya balik lagi? Memang dengan membentak mereka sekuat volume suara, laptop saya balik lagi? Memangnya dengan memukul mereka sepuas nafsu saya, laptop saya balik lagi?

Di tempat lain ipad saya yang hancur dan sampai saat ini alhamdulillah saya bersyukur justru ipad hancur sebab saya tidak disibukkan dengan itu "makhluk". Saya  berpikir "Allah mengirimkan sebuah kejadian untuk saya, demi sebuah tujuan untuk saya". 

Semua orangtua akan diuji oleh anaknya sehebat apapun ilmu "parenting" kita. Tapi demi Allah selalu ada perbedaan antara yang belajar (berilmu) dengan yang tidak. 

Saya dapat cerita positif lain dari salah member komunitas "Yuk-Jadi Orangtua Shalih-Dads" yang saya kelola. Namanya Pak Rahmat dari Duri. 

"Pas pulang kerja tadi sore kebetulan berhenti di sebuah kedai mau beli kecap, tiba tiba saya mendengar suara jeritan anak perempuan, saya menoleh kearah suara tsb, betapa kaget saya melihat seorang bapak memukul anak perempuan nya dengan sendal.

Nurani saya terbakar tanpa sadar saya langsung menghampiri dan melerai, sambil berkata ke sang bapak, 'stop pak! hentikan kalau bapak mau memukul anak bapak lagi, lebih baik bapak pukul saya,!'

Anak perempuan kecil yg kurang lebih berumur 6 tahunan itu langsung berlindung di belaang saya, 'istigfar' pak saya bilang. Dengan konsekwensi terburuk  saya akan mendapati masalah besar, karna mkn akan dikira jadi pahlawan kesorean, 

Alhamdullilah atas kehendak yg maha kuasa sang bapak istigfar dan sepotong kata keluar dari mulut sang bapak 'andai ibu mu masih ada nak.'

Singkat cerita saya kasi sedikit pemahaman kepada sang bapak, dan ternyata masalah nya sangat sepele karna sang anak tsb menumpahkan air  kedalam tempat makanan dagangan bapak nya, yg sepertinya dagangan tsb tidak bisa di jual lagi.

Kemudian saya pun beranjak pergi setelah melihat situasi yg sudah kondusif.  Pelajaran apakah yg bisa kita petik? Mkn pelajaran sabar yg harus di ambil dalam masalah ini.

Kasus di atas mengingatkan saya ketika masih kecil, kala itu saya berumur 4tahunan saya tidak pernah ingat tapi ibu telah menceritakan kesaya saat saya sudah menikah dan baru memiliki anak betapa 'nakalnya' saya, kata ibu saya dulu saya pernah, MAAF, pipis di dalam wajan, dimana wajan itu berisikan kue yg terbuat dari singkong parut yg digoreng lalu di beri gula, kalo orang palembang namanya kue gomak, mkn di jawa namanya klenyem.

Perkaranya sepele gara gara saya bangun sekitar subuh dan minta di buatkan susu, ibu berkata sebentar nak, tanpa sadar karna mkn kelamaan saya pipis di wajan yg isinya dagangan ibu.

Betapa sedih ibu saya melihat hal tsb, namun ibu tidak marah kesaya, malah ibu berkata 'maafkan ibu nak gara gara ibu mengabaikan kamu ibu malah di beri cobaan seperti ini oleh Allah'

Apapun alasannya saat itu saya tetap merasa bersalah dan saya merasa sangat berdosa walau saya tidak mengerti apa apa kala itu. "

Bayangkan cerita di masa bocah itu pun bahkan masih terkenang oleh pak rahmat yang sudah "segede hantu". 

Ini mirip cerita Arun Ghandi, cucunya Mahatma Ghandi yang terkenal itu, yang bahkan ketika anaknya berbohong orangtuanya malah berkata "pasti ada yang salah dengan cara ayah mendidik kamu sehingga kamu tidak berani mengatakan kebenaran." 

Jadi untuk yang mengatakan mustahil untuk sabar, sudah lihatkan masih banyak orang yang masih bisa melakukannya. Tentu saja baik jika digunakan di waktu dan kondisi yang tepat. 

Pernah dengar? Ada orangtua berkata "anak saya tak ternilai dan tidak ada harganya, saking bernilai atau berharganya mereka untuk hidup saya." 

Tapi jika mereka melukai hati dan tubuh anak hanya gara-gara merusak iphone, laptop, tv, peralatan dapur, karpet mahal, sofa, barang dagangan, maka sesungguhnya ucapan diatas itu hanya basa-basi belaka sebab jika melakukannya, harga anak sesungguhnya jauh lebih rendah daripada benda-benda tadi. @abahihsan


Salam Yuk-Jadi Orangtua Shalih 
Silahkan dishare dengan utuh tanpa merubah atau memotong susunan penulisan termasuk bagian penulisnya

Introspeksi diri...
Untuk terus belajar...
S A B A R....😔

Rosul menangis bahkan pingsan.

Renungan Pagi.
Rosul menangis bahkan pingsan.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Kala itu Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut wajah yang tak biasa.

Maka Rasulullah shallallahu allaihiwassalam bertanya:

"Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".
Lalu Rasullulah shallallahu allaihiwassalam bersabda:

"Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam".

Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.

Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.

Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7.

Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api.

Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yg lain".
Dikatakan dalam Hadist Qudsi:

"Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahariKu. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu: mempunyai 7 tingkat.

Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok zaqqum.

Di bawah setiap pokok zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat".
 "Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam" (HR. Bukhari-Muslim).
ALLAH berfirman dalam beberapa ayat berikut...

"Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya". (QS. Al-Furqan: 11).

"Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah". (QS. Al-Mulk: 7).

Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas) (QS. Al-Waqi'ah: 41-44).

Rasulullah Shallallahu allaihiwassalam meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut.
"Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir. 

Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin;

Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api; 

Pintu ke 4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya; 

Pintu ke 5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi; 

Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.
 Rasulullah bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7?"

Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi Rasulullah Shallallahu allaihiwasalam mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, ....

 "Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat sebelum meninggal...

Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah  pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Shallallahu allaihowassalam di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu."

Nabi Muhammad shallallahu allaihiwassalam lalu menangis, Jibril pun ikut menangis. Kemudian Nabi langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk shalat.

Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.

Mari kita memohon ampun jangan sampe kita meninggal sebelum bertaubat... Mari kita bersholawat kepada Nabi kita agar diberi syafa'at...

Maafkan sahabat sahabat jika ada salah dan khilaf...
Ana uhibbukum fillah... Semoga kita saling memanggil untuk masuk ke surga nanti.. Jangan sampai ada yang tertinggal di neraka,.. 

Naudzubillahi min dzalik.

menunjukan dalil pelarangan mengucapkan SELAMAT NATAL...

Membaca berita seorang muslim modern menantang Ustadz Yusuf Mansur (Official) untuk menunjukan dalil pelarangan mengucapkan SELAMAT NATAL...
Berharap tulisan ini bukan hanya menjawab tantangannya, tetapi untuk diketahui saudaraku muslimin dan muslimat yang tidak ingin syahadatnya gugur..

Kupasan berdasarkan ilmu TAWHIID...

Bila kita mengucapkan...
... kalimat SELAMAT ULANG TAHUN kepada seseorang, berarti kita mengakui bahwa dia lahir di tanggal itu..

Bila kita mengucapkan...
...kalimat SELAMAT ATAS PELANTIKAN JABATAN, berarti kita mengakui dirinya sebagai pejabat baru...

Bila kita mengucapkan...
...kalimat SELAMAT ATAS KEMENANGAN PERTANDINGAN, berarti kita mengakui lawan sebagai pemenang...

Ternyata kata SELAMAT bermakna PENGAKUAN...

Kalau banyak pertanyaan, bukankah mengucapkan SELAMAT NATAL hanya merupakan sebuah ucapan saja...

Wahai saudaraku,
...Seorang muslim dinilai dari ucapannya...

Bukankah SYAHADAT juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa setelah berucap SYAHADAT...seseorang menjadi muslim...?

Bukankah BISMILLAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa hewan yang disembelih tanpa mengucap BISMILLAAH, dagingnya haram dimakan...?

Bukankah AQAD NIKAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa setelah diucapkan, suami halal menggauli istri...

Bukankah kata CERAI juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa bila suami mengucapkan kata ini terhadap istrinya baik secara bercanda maupun tidak, maka akan jatuh hukum CERAI bagi istrinya...

Saat kita mengucapkan SELAMAT NATAL dan TAHUN BARU, atau hari raya agama lain, disitulah awal kita MENGAKUI keberadan Tuhan lain yang berarti kita mengakui adanya beberapa Tuhan.
Berarti sudah tidak sesuai dengan SYAHADAT yang diucapkan dan Surat Al Ikhlas ayat 1 serta beberapa ayat lainnya.
Padahal meng-ingkari 1 AYAT QUR'AN saja...sudah dikategorikan sebagai orang kafir yang sebenar-benarnya...

"Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 151 ]

Inilah ayat-ayat yang menegaskan TERHAPUSNYA SYAHADAT yang pernah diucapkan dikarenakan ucapan selamat hari raya umat lain...

Sesungguhnya telah KAFIR lah orang-orang yang berkata/mengakui, "Sesungguhnya ALLAH ialah Al Masih putra Maryam, padahal Al Masih sendiri berkata " Hai Bani Israil, sembahlah ALLAH Tuhan-ku dan Tuhan-mu..."
[ Qur'an Surat Al Maidah (5) ayat 72 ]

"...Janganlah kamu mengatakan TUHAN itu tiga, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAH Tuhan yang Maha Esa. Maha Suci ALLAH dari mempunyai anak..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 171 ]

"Dan mereka berkata, "Tuhan yang maha pemurah mempunyai anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat MUNKAR"
[ Qur'an Surat Maryam (19) ayat 88-89 ]

Saudaraku umat Nasrani dan para pendeta,
Perbedaan kita hanya pada nabi Isa, padahal bagi kami Nabi Isa adalah salah satu Rasul yang utama.
Maafkan jika menyinggung hati, tapi sungguh telah terbukti dalam Sejarah, bahwa tanggal 25 Desember itu hari kelahiran Janus dan Mitra, Sang Dewa Matahari. 
Bunda Maryam melahirkan Nabi Isa disaat pohon kurma berbuah, yang berarti disaat musim panas tetapi 25 Desember adalah musim dingin...

Wahai para pendeta dan missionaris...
Kamipun meng-imani Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa...
Bahkan Nabi kami, Muhammad memiliki paman dari istri yang seorang pendeta nasrani bernama Waraqah...
Jadi Islam sangat paham bagaimana toleransi yang benar...

Wahai para penganut nasrani.
Silakan saja rayakan natal sesuai keyakinan...
Karena bagi kami..."UNTUKMULAH AGAMAMU dan UNTUKULLAH AGAMAKU"

Tapi tegas kusampaikan...
Jangan paksa pegawai muslim berpakaian santa...
Sebagaimana kami tidak pernah pula memaksa para misionaris menggunakan peci dan sorban disaat Iedul Fitri...

Jangan paksa undang pejabat muslim hadiri natal di gereja...
Sebagaimana kami tidak pernah memaksa para pendeta hadir pada Sholat Iedul Fitri...

Saudaraku umat muslim,
Silakan saja ucapkan SELAMAT NATAL..
Tapi jangan menyesal ...
....bila sholat kita batal...
......mati pun bukan sebagai muslim...
Karena SYAHADAT KITA SUDAH GUGUR...

= Pesankan Untukku Satu Kamar Di Neraka! =

Kisah Nyata , semoga berguna..



Suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bis mini untuk menuju ke tujuan di wilayah Iskandariah.

Malangnya walaupun tinggal di bumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menyolok mata. Bajunya agak tipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan lelaki yang bukan mahramnya.

Gadis itu dalam usia sekitar 20 tahun.

Di dalam bis itu ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya.

“Wahai pemudi!
Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki…”, nasehat orang tua itu.

Namun, nasehat yang sangat bertepatan dengan tuntunan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawaban mengejek,

“Siapakah kamu hai orang tua?

Apakah di tangan kamu ada kunci surga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di surga atau neraka?”

Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat mengiris perasaan orang tua itu, gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup dengan itu, si gadis lantas coba memberikan telepon genggamnya kepada orang tua tadi sambil melafadzkan kata-kata yang lebih dahsyat,

“Ambil handphone-ku ini dan hubungilah Allah serta tolong pesankan sebuah kamar di neraka jahannam untukku,” katanya lagi lantas ketawa terkekeh-kekeh tanpa mengetahui bahwasanya dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dari si gadis manis itu. Sayang wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk. Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam ada yang menggelengkan kepala kebingungan.

Semua yang di dalam bis tidak menghiraukan gadis yang masih muda yang tidak menghormati hukum itu dan mereka tidak mau menasehatinya karena khawatir dia akan menghina agama dengan lebih parah lagi.

Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di perhentian. Gadis seksi bermulut lancang tersebut didapati tertidur di muka pintu bis. Pemandu bis termasuk para penumpang yang lain membangunkannya tapi gadis tersebut tidak sadarkan diri. Tiba-tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Gadis itu telah kembali menemui Rabbnya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu.

Dalam suasana kalang kabut itu, tiba-tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang-orang segera berbuat untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah-olah dibakar api. Dua, tiga orang yang coba mengangkat mayat tersebut juga keheranan karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar begitu menyentuh tubuh si mayat. Akhirnya mereka memanggil pihak keamanan untuk mengurusi mayat itu.

Apakah keinginannya memesan sebuah kamar di neraka dikabulkan Allah? Naudzubillah…,

Sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.


Semoga ini bisa menjadi pengingat buat kita semua ...

Minggu, 27 Desember 2015

Malaikat Rahmat Tidak Akan Memasuki Rumah dan Komunitas yang Didalamnya Terdapat Gambar (Patung) dan Anjing


Rasulullah bersabda: “ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing (2), juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)” [Hadits sahih Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah]

Islam adalah agama yang mencintai kebersihan sehingga mengingatkan bahayanya memiliki anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing [1] dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda (yang artinya) : “ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing (2), juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)” [Hadits sahih ditakhrij oleh Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah yang semuanya dari Abu Thalhah Radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahihul-Jami’ No. 7262]

Rasulullah bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing” [Hadits sahih ditakhrij oleh Thabrani dan Imam Dhiyauddin dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu. Lihat pula Shahihul Jami’ No. 1962]

Rasulullah bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)” [Hadits sahih ditakhrij oleh Ibnu Majah dan lihat Shahihul Jami’ No. 1961]

Ibnu Hajar (3) berkata : “Ungkapan malaikat tidak akan memasuki….” menunjukkan malaikat secara umum (malaikat rahmat, malaikat hafazah, dan malaikat lainnya)”. Tetapi, pendapat lain mengatakan : “Kecuali malaikat hafazah, mereka tetap memasuki rumah setiap orang karena tugas mereka adalah mendampingi manusia sehingga tidak pernah berpisah sedetikpun dengan manusia. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya.

Sementara itu, yang dimaksud dengan ungkapan rumah pada hadits di atas adalah tempat tinggal seseorang, baik berupa rumah, gubuk, tenda, dan sejenisnya. Sedangkan ungkapan anjing pada hadits tersebut mencakup semua jenis anjing. Imam Qurthubi berkata : “Telah terjadi ikhtilaf di antara para ulama tentang sebab-sebabnya malaikat rahmat tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing. Sebagian ulama mengatakan karena anjing itu najis, yang lain mengatakan bahwa ada anjing yang diserupai oleh setan, sedangkan yang lainnya mengatakan karena di tubuh anjing itu menempel najis.

Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa Jibril akan datang. Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil melepaskan tongkat yang dipegangnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa Jibril belum datang?” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menoleh, ternyata beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur. “Kapan anjing ini masuk ?” tanya beliau. Aku (Aisyah) menyahut : “Entahlah”. Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah malaikat Jibril. “Mengapa engkau terlambat? tanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jibril. Jibril menjawab: “Karena tadi di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)” [Hadits Riwayat Muslim].

Malaikat rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan anjing. Abu Haurairah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “ Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing“. [Hadits Riwayat Muslim]

Imam Nawawi mengomentari hadits tersebut : “Hadits di atas memberikan petunjuk bahwa membawa anjing dan lonceng pada perjalanan merupakan perbuatan yang dibenci dan malaikat tidak akan menemani perjalanan mereka. Sedangkan yang dimaksud dengan malaikat adalah malaikat rahmat (yang suka memintakan ampun) bukan malaikat hafazhah yang mencatat amal manusia. [Lihat Syarah Shahih Muslim 14/94]

Sementara itu, mengenai hukum yang berkaitan dengan hasil jual beli anjing (harga anjing), terdapat beberapa nash yang mengharamkan, diantaranya adalah sebagai berikut. Abi Juhaifah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang hasil yang diperoleh dari jual beli anjing, darah, dan usaha pelacuran [Hadits shahih ditakhrijkan oleh Bukhari juga ditakhrijkan dalam Ahaditsul Buyu’ oleh Imam ay-Thayalisi, Imam Ahmad, juga oleh Baihaqi. Dan lihat Shahihul Jami’ no. 6949].

Jabir Radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang jual beli anjing dan kucing (4) Selain itu, Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang jual beli anjing, hasil kezaliman, dan upah dari hasil praktik perdukunan [Hadits shahih ditakhrijkan oleh Bukhari, Muslim, Imam hadits yang empat. Hadits ini juga ada dalam Shahihul Jami’ no. 6951].

Imam al-Baghawi berkata (5) : “Menurut mayoritas ulama, jual beli anjing itu hukumnya haram sebagaimana upah dari hasil perdukunan (pertenungan), dan pelacuran. Kaitannya dengan hal itu, Abi Hurairah berkata : “Semuanya itu tergolong dalam penghasilan haram“.

Footnote :

1. Yang sangat kami sayangkan adalah adanya beberapa orang yang mengaku modern dan maju memiliki anjing dan menganggapnya sebagai teman serta digauli melebihi pergaulannya terhadap manusia. Hal itu dilakukan dalam rangka meniru kebiasaan masyarakat barat.

2. Di dalam kitab Faidhul-Qadir 2/394, Imam al-Manawi mengatakan : “Yang dimaksud dengan malaikat pada hadits tersebut adalah malaikat rahmat dan keberkahan atau malaikat yang bertugas keliling mengunjungi para hamba Allah untuk mendengarkan dzikir dan sejenisnya, bukan malaikat penulis amal perbuatan manusia karena malaikat itu tidak akan pernah meninggalkan manusia sekejap pun sebagai mana halnya malaikat maut. Mengapa malaikat rahmat tidak mau memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing ?. Karena anjing itu mengandung najis, sedangkan malaikat terpelihara dari tempat-tempat yang kotor. Mereka adalah makhluk Allah yang paling mulia serta tetap berada pada tingkat kebersihan dan kesucian yang paling luhur. Perbandingan antara malaikat yang suci dan anjing yang najis laksana terang dan gelap. Barangsiapa yang mendekati anjing, malaikat akan menjauh darinya.

3. Fathul Bari bab 48 At-Tashawir hadits No. 5949

4. Hadits shahih ditakhrijkan oleh Ahmad, hakim, dan Imam hadits yang empat. Hadits ini juga ada dalam Shahihul Jami’ no. 6950

5. Lihat Syarhus Sunnah 8/23

(Dikutip dari Buyuut Laa tad khuluha al malaikat, edisi Indonesia Rumah yang Tidak Dimasuki Malaikat, Salafy.or.id offline ,penulis Abu Hudzaifah Ibrahim bin Muhammad, Judul Penghalang Malaikat Rahmat masuk Rumah

Hukum Menyentuh dan Memelihara Anjing



Para ulama madzhab (Hanafi, Syafi’i dan Hanbali) sepakat bahwa air liur anjing najis kecuali Maliki yang berpendapat anjing tidak najis sama ada air liur atau bulunya. Bagi kaum muslimin di Indonesia, Malaysia, Singapura, Yaman dan lainnya kebanyakan mengikuti madzhab Syafi’iyyah yang menghukumi najis seluruh bagian tubuh anjing jika disentuhnya dalam keadaan basah.

Asy-Syarbini mengatakan :

(وما نجس ) من جامد ولو بعضا من صيد أو غيره ( بملاقاة شيء من كلب ) سواء في ذلك لعابه وبوله وسائر رطوباته وأجزائه الجافة إذا لاقت رطبا ( غسل سبعا إحداهن ) في غير أرض ترابية ( بتراب )
“– Dan apa yang najis – dari sesuatu yang padat walaupun sebagiannya dari buruan atau lainnya – karena besentuhan dengan bagian anjing – sama ada itu air liurnya atau kencingnya dan semua bagiannya yang basah dan anggota tubuhnya yang yang kering jika menyentuh sesuatu yang basah – maka mensucikannya tujuh kali saah satunya dengan tanah. “[1]
Najis Anjing termasuk katagori Najis Muqollagho (najis berat)
Artinya jika menyentuh anjing salah satunya (anjing atau yang menyentuh) sama ada tubuh, pakaian atau tempat dalam keadaan basah, maka menjadi najis dan mensucikannnya tujuh kali cucian salah satunya dicampur dengan tanah. Mafhumnya jika keduanya tidak basah, maka tidaklah najis.

Imam an-Nawawi berkata :

مذهبنا أن الكلاب كلها نجسة، المُعَلَّم وغيره، الصغير والكبير، وبه قال الأوزاعي وأبو حنيفة وأحمد وإسحاق وأبو ثور وأبو عبيد
“Madzhab kami, mengatakan bahwa anjing seluruh bagiannya adalah najis, sama aja anjing terlatih atau bukan, kecil ataupun besar. Pendapat ini juga dikatakan oleh al-Awza’i, Abu Hanifah, Ahmad bin Hanbal, Ishaq, Abu Tsaur dan Abu Ubaid “.[2]

Syaikhul Islam Zakariya al-Anshari mengatakan :

والكلب ولو معلما لخبر الصحيحين «إذا ولغ الكلب في إناء أحدكم فليرقه ثم ليغسله سبع مرات» ولخبر مسلم «طهور إناء أحدكم إذا ولغ فيه الكلب أن يغسله سبع مرات أولاهن بالتراب»وجه الدلالة أن الماء لو لم يكن نجسا لما أمر بإراقته لما فيها من إتلاف المال المنهي عن إضاعته وأن الطهارة إما عن حدث أو نجس ولا حدث على الإناء فتعينت طهارة النجس فثبت نجاسة فمه وهو أطيب أجزائه بل هو أطيب الحيوان نكهة لكثرة ما يلهث فبقيتها أولى
“…(najis juga) anjing walaupun terlatih karena ada dua hadits sahih, “ Jika anjing menjilat bejana salah seorang kalian, maka tumpahkanlah dan cuicilah tujuh kali “, dan juga hadits Muslim : ““Sucinya bejana di antara kalian yaitu apabila anjing menjilatnya adalah dengan dicuci tujuh kali dan awalnya dengan tanah.” Sisi pendalilannya adalah sesungguhnya air itu tidak menjadi najis, maka niscaya tidak akan diperintahkan menumpahkannya karena termasuk membuang harta yang terlarang untuk dihilangkan. Dan sesungguhnya bersuci itu adakalanya karena sebab hadats atau najis, sedangkan tidak ada istilah hadats pada bejana, maka menjadi nyata bahwa itu adalah membersihkan dari najis. Maka nyatalah kenajisan mulut anjing tersebut, dan mulut adalah anggota tubuh yang paling bagus bahkan ia paling bagusnya bau mulut hewan karena seringnya menjulurkan lidahnya, maka anggota tubuh lainnya lebih utama (untuk dihukumi najis) “.[3]

Dari teks di atas diketahui sisi pendalilan atas kenajisan seluruh bagian tubuh anjing yaitu :
Dari hadits sahih di atas, dapat dipahami bahwa jika air itu tidak najis maka tidak akan diperintahkan untuk ditumpahkan, karena air termasuk harta yang dilarang untuk dibuang sia-sia.
Mensucikan sesuatu adakalanya karena najis atau hadats, sedangkan bejana tidak mungkin ada hadatsnya, maka perintah mensucikan bejana tersebut tidak ada lain karena adanya najis.
Mulut adalah anggota tubuh yang paling bagus, jika mulut bagian tubuh yang paling bagus pada anjing dinilai najis, maka bagian tubuh lainnya lebih patut dinilai najis.
Imam an-Nawawi mengatakan :

قال البيهقي: أجمع المسلمون على نجاسة بول الكلب” وكذلك بول وغائط جميع الحيوانات مما لا يؤكل لحمه
“Imam al-Baihaqi mengatakan, “ Para ulama sepakat (ijma’) atas najisnya kencing anjing “, demikian juga kencing dan kotoran semua hewan yang haram dimakan dagingnya “.[4]

Adapun hadits :

 كَانَتِ الْكِلَابُ تَبُولُ وَتُقْبِلُ وَتُدْبِرُ فِي الْمَسْجِدِ فِي زَمَانِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم فَلَمْ يَكُونُوا يَرُشُّونَ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ
“Konon anjing-anjing di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kencing dan berlalu di masjid, para sahabat tidak ada yang memercikkan sedikitpun dari itu semua “.

Maka jawabannya adalah : Najis anjing sudah ijma’ para ulama. Sedangkan kasus di atas adalah begini; asal bumi ini adalah suci, maka kapan saja kita tidak mengetahui, apakah bumi masjid itu terkena najis anjing atau tidak, maka kita hukumi dengan yakin yaitu tidak adanya wujud najis tersebut, bumi telah Allah jadikan sebagai masjid (layak untuk tempat sujud). Dan kita tidak dibebankan untuk meneliti bekas-bekas anjing di dalamnya.

Dalam hadits sahih Muslim pun disebutkan :

 أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم أَصْبَحَ يَوْمًا وَاجِمًا، فَقَالَتْ مَيْمُونَةُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدِ اسْتَنْكَرْتُ هَيْئَتَكَ مُنْذُ الْيَوْمِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : ” إِنَّ جِبْرِيلَ كَانَ وَعَدَنِي أَنْ يَلْقَانِي اللَّيْلَةَ فَلَمْ يَلْقَنِي أَمَ وَاللَّهِ مَا أَخْلَفَنِي “، قَالَ : فَظَلَّ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم يَوْمَهُ ذَلِكَ عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ وَقَعَ فِي نَفْسِهِ جِرْوُ كَلْبٍ تَحْتَ فُسْطَاطٍ لَنَا، فَأَمَرَ بِهِ فَأُخْرِجَ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِهِ مَاءً، فَنَضَحَ مَكَانَهُ فَلَمَّا أَمْسَى لَقِيَهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ لَهُ قَدْ كُنْتَ وَعَدْتَنِي أَنْ تَلْقَانِي الْبَارِحَةَ قَالَ أَجَلْ وَلَكِنَّا لَا نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ فَأَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَئِذٍ فَأَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ حَتَّى إِنَّهُ يَأْمُرُ بِقَتْلِ كَلْبِ الْحَائِطِ الصَّغِيرِ وَيَتْرُكُ كَلْبَ الْحَائِطِ الْكَبِيرِ
“Sesungguhnya pada suatu pagi Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam kelihatan diam karena susah dan sedih. Maimunah berkata; “Ya, Rasululloh! Aku heran melihat sikap Anda sehari ini. Apa yang telah terjadi?” Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Jibril berjanji akan datang menemuiku malam tadi, ternyata dia tidak datang. Ketahuilah, dia pasti tidak menyalahi janji denganku! ‘ Demikianlah Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam senantiasa kelihatan susah dan sedih sehari itu. Kemudian beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur kami, lalu beliau menyuruh keluarkan anak anjing itu. Kemudian diambilnya air lalu dipercikinya (bekas-bekas) tempat anjing itu. Ketika hari sudah petang, Jibril datang menemui beliau. Kata beliau kepada Jibril: ‘Anda berjanji akan datang pagi-pagi.’ Jibril menjawab; ‘Benar! Tetapi kami tidak dapat masuk ke rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar-gambar.’ Pada pagi harinya Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam memerintahkan supaya membunuh semua anjing, sampai anjing penjaga kebun yang sempit, tetapi beliau membiarkan anjing penjaga kebun yang luas.’ (HR. Muslim)

Dari hadits di atas, diketahui bahwa seandainya anjing tidak najis, maka Nabi tidak akan memercikkan bekas-bekas tempat anjing tersebut dengan air.

Dengan ini bagi kami yang paling rajih adalah pendapat yang menghukumi kenajisan seluruh bagian anjing jika disentuhnya dalam keadaan basah salah satunya. Maka tidak sepatutnya memaksa kami mengikuti pendapat sebalilknya, apa lagi kaum muslimin Malaysia, Indonesia dan lainnya mayoritas mengikuti pendapat Syafi’iyyah, sepatutnya mereka menghormati pendapat ini yang sudah dipegang selama puluhan tahun secara turun menurun. Apakah pengikut Syafi’iyyah atau Hanbaliyyah boleh memaksakan penduduk Libia yang mayoritas bermadzhab Maliki untuk mengikuti pendapatnya saat berada di Libia ? tentu akan terjadi konflik bila hal ini terjadi.

Kalau pun masing-masing pendapat masih samar mana yang valid maka yang patut dipegang dan diambil adalah pendapat yang lebih mendekati kehati-hatian dalam Agama. Karena melaksakan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

دع ما يريبك إلى ما لا يريبك
“Tinggalkan apa yang membuatmu ragu kepada apa yang tidak membuatmu ragu “. (HR. At-Turmudzi)

HUKUM MENYENTUH ANJING TANPA ADA KEPERLUAN
Lalu bagaimana hukumnya jika menyentuh anjing tanpa adanya hajat atau keperluan ?

Jika kita yakin tangan kita atau anjing itu tidak basah alias kering, maka hukumnya tidak najis dan boleh namun makruh. Namun jika tangan kita basah dan sengaja menyentuh anjing, maka jelas hukumnya najis dan haram karena ada unsur kesengajaan menyentuh najis. Imam al-Malibari mengatakan :

(ولا يجب اجتناب النجس) في غير الصلاة ومحله في غير التضمخ به في بدن أو ثوب فهو حرام بلا حاجة
“– Dan tidak wajib menjauhi Najis – di selain sholat dan tempatnya, kecuali di selain melumurkan najis pada badan atau pakaian, maka perbuatan itu adalah haram “.[5]
Imam An-Nawawi al-Bantani mengatakan :

والمقصد الرابع  من مقاصد الطهارة إزالة النجاسة وإزالتها واجبة إلا في النجاسة المعفو عنها وهي على الفور إن عصى بها كأن تضمخ بها لغير حاجة
“Tujuan yang keempat dari tujuan-tujuan bersuci adalah menghilangkan najis. Menghilangkan najis hukumnya wajib kecuali pada najis yang dimaafkan, dan mensucikan najis itu dilakukan dengan segera jika terkena najis dengan berdosa seperti melumurkan dengan najis tanpa adanya hajat “.[6]

HUKUM MEMELIHARA ANJINGMemelihara anjing hukumnya haram kecuali jika ada tujuan-tujuan yang dibenarkan Syare’at seperti menjaga tanaman, ternak atau buruan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنِ اقْتَنَى كَلبًا إِلاَّ كَلْبَ مَا شِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمِ قِيْرَاطُ
"Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qirâth (satu qirâth adalah sebesar gunung Uhud).” [HR. Muslim no. 2941].

Imam an-Nawawi mengatakan :

رخص النبي صلى الله عليه وسلم في كلب الصيد وكلب الغنم، وفي الرواية الأخرى وكلب الزرع ونهى عن اقتناء غيرها، وقد اتفق أصحابنا وغيرهم على أنه يحرم اقتناء الكلب لغير حاجة، مثل أن يقتني كلباً إعجاباً بصورته أو للمفاخرة به، فهذا حرام بلا خلاف
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keringangan pada anjing buruan dan anjing penjaga ternak, dalam riwayat yang lain, anjing penjaga tanaman dan melarang memelihara anjing dari selain tujuan itu. Para sahabat kami dan lainnya telah sepakat bahwa haram memelihara anjing tanpa ada hajat (keperluan) seperti memelihara anjing karena kagum dengan bentuknya atau karena untuk bangga-banggaan, maka ini semua haram tanpa khilaf “.[7]

Al-Hafidz Ibnu Hajar menaqal pendapat Ibnu Abdil Barr yang menghukumi makruh menjadikan anjing untuk selain kepentingan seperti dalam hadits, namun sebenarnya itu diqiyaskan pada makna buruan dan sesuatu yang dapat menarik manfaat dan mencegah bahaya, kemudian Ibnu Abdil Barr melanjutkan :

 وفي قوله : نقص من عمله – أي من أجر عمله – ما يشير إلى أن اتخاذها ليس بمحرم ، لأن ما كان اتخاذه محرما امتنع اتخاذه على كل حال سواء نقص الأجر أو لم ينقص ، فدل ذلك على أن اتخاذها مكروه لا حرام
“Dan ucapan ; “ Berkurang dari amalnya “ maksudnya dari pahala amalnya “, ini mengisyaratkan bahwa menjadikannya (binatang peliharaan) tidaklah haram, karena setiap yang menjadikannya dihukumi haram, maka dilarang juga menjadikannya dalam keadaan apapun, sama ada pahalanya berkurang ataupun tidak. Maka hal itu menunjukkan bahwa menjadikannyanya hukumnya adalah makruh bukan haram “.[8]

Akan tetapi al-Hafidz Ibnu Hajar membantahnya :

وما ادَّعاه من عدم التحريم واستند له بما ذكره ليس بلازمٍ ، بل يحتمل أنْ تكون العقوبة تقع بعدم التوفيق للعمل بمقدار قيراط مما كان يعمله من الخير لو لم يتخذ الكلب. ويحتمل أن يكون الاتخاذ حراماً، والمراد بالنقص أن الإثم الحاصل باتخاذه يوازي قدر قيراط أو قيراطين من أجر فينقص من ثواب المتَّخذ قدر ما يترتب عليه من الإثم باتخاذه وهو قيراط أو قيراطان
“Apa yang diklaim Ibnul Abdil Barr dari tidak haramnya hal itu dan bersandar dengan apa yang telah ia sebutkan tadi, tidaklah lazim. Bahkan berkemungkinan hukuman (kurang satu atau dua qirath) terjadi dengan tidak mendapat taufiq untuk beramal pada kadar satu qirath daripada amalam-amalan baiknya walau tidak memelihara anjing sekalipun. Dan berkemungkinan memelihara anjing itu adalah haram, dan apa yang dikehendaki dengan pengurangan ialah dosa yg terhasil dengan memelihara anjing adalah bersamaan kadar satu atau dua qirath daripada pahala, maka pahala pemelihara anjing berkurang pada kadar apa yang ditetapkan ke atasnya daripada dosa kerana memeliharanya iaitu satu atau dua qirath.“.[9]

Maka kesimpulannya adalah memelihara anjing tanpa adanya hajat seperti yang disebutkan dalam hadits yaitu untuk menjaga ternak, tanaman atau untuk berburu atau untuk sesuatu yang semakna misal menjaga rumah, maka pendapat yang mu’tamad atau mashur dan diikuti mayoritas ulama hukumnya adalah haram.

Sebuah penelitian kedokteran membuktikan bahwa anjing dapat menyebarkan banyak penyakit ; Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad-Dîn al-Islâmi menyatakan, “ Di antara hukum Islam bagi perlindungan badan adalah penetapan najisnya anjing. Ini adalah mu’jizat ilmiyah yang dimiliki Islam yang mendahului kedokteran modern. Kedokteran modern menetapkan bahwa anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia, karena anjing mengandung cacing pita yang menularkannya kepada manusia dan menjadi sebab manusia terjangkit penyakit yang berbahaya, bisa sampai mematikan. Sudah ditetapkan bahwa seluruh anjing tidak lepas dari cacing pita sehingga wajib menjauhkannya dari semua yang berhubungan dengan makanan dan minuman manusia “.[10]

Tidak selayaknya seorang muslim mengikuti cara orang-orang kafir; berlari bersama anjing, menyentuh mulutnya atau menciumnya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Bukan berarti Islam berpandangan jahat terhadap anjing, justru Islam lah agama yang paling mengerti hak-hak binatang dan paling kasih sayang terhadap binatang apapun. Namun Islam juga memberikan aturan semuanya untuk kemaslahatan umat manusia supaya sehat dunia akherat dan selamat dunia akherat.

〰 Info Channel Telegram Bermanfaat 〰



Bismillah, meski sudah berusia 2 tahun, aplikasi Telegram baru mulai booming di akhir-akhir ini . Meski sama-sama messenger, tapi Telegram memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan WhatsApp :
✅ Berbasis cloud dan terenkripsi, arsip chat, grup & channel tidak disimpan di memori HP, sehingga lebih ringan serta aman
✅ Karena berbasis cloud bisa dibuka di beberapa perangkat (aplikasi PC, via web atau smartphone/tablet) meski dengan akun yang sama dan waktu yang sama
✅ Bisa berbagi file (audio, video, ebook dan lainnya) hingga 1,5 GB
✅ Menu sederhana & gratis tanpa iklan
✅ Saat bergabung di grup, nomor hp kita tidak terlihat, dan kita bisa chatting dengan orang lain meski tidak mengetahui nomor hpnya
✅ 1 grup bisa 200 member (kalo untuk channel bisa banyak, di webnya ada sampel pic 1 channel 57ribu member)
✅ Support hastag seperti Twitter
✅ Saat share link situs tertentu akan ditampilkan previewnya seperti Facebook
✅ Open API, beberapa item seperti bot dan sticker bisa dicustomize sendiri

📱Aplikasi Telegram bisa didownload via playstore atau appstore.
Link download telegram:
👉Android: https://play.google.com/store/apps/details?id=org.telegram.messenger
👉iPhone: https://itunes.apple.com/kr/app/telegram-messenger/id686449807?l=en&mt=8

Berikut beberapa link channel telegram yang bermanfaat untuk menambah ilmu kita dan mengokohkan manhaj kita dalam beragama (buka link tersebut dengan pilihan aplikasi Telegram, bukan browser) :

1⃣ Rumaysho, mengenal islam lebih dekat
telegram.me/rumaysho
2⃣ Muslim.or.id Memurnikan aqidah hmenebarkan sunnah
telegram.me/muslimorid
3⃣ Salamdakwah
telegram.me/salamdakwah
4⃣ Taushiyah Bimbingan Islam (BIAS)
telegram.me/tausiyahbimbinganislam
5⃣ Twit Ulama, Kumpulan twit para ulama dan masyayikh Timur Tengah
telegram.me/twitulama
telegram.me/twitulamabot
6⃣ Mutiara Ilmu Dan Hikmah : dari kitab Jami'ul 'Uluum Wal Hikaam (syarah terbaik Al-Arbain An-Nawawiy)
telegram.me/mutiara_ilmu
7⃣ Indonesia Bertauhid
telegram.me/indonesiabertauhid
8⃣ Islamic Center Unaiza_Indo
telegram.me/jalyat_indo
9⃣ Remaja Islam
telegram.me/remajaislam
🔟 Status Nasehat
telegram.me/statusnasehat
1⃣1⃣ Untaian Nasihat
telegram.me/untaiannasihat
1⃣2⃣ Islam itu Indah
telegram.me/islamindah
1⃣3⃣ Darush Sholihin
telegram.me/darushsholihin
1⃣4⃣ Al-Fawaid, faedah - faedah ilmu diasuh oleh ustadz Badru Salam hafizhahullah
telegram.me/alfawaid_cs
1⃣5⃣ BBG Al ilmu : Menebar cahaya sunnah
telegram.me/bbgalilmu
1⃣6⃣ Berbagi Ilmu
telegram.me/berbagiilmu
1⃣7⃣ Muslim Muda
telegram.me/muslimmuda
1⃣8⃣ Channel Ilmu dan Dakwah "Al-Wasathiyah wal I'tidâl"
telegram.me/abusalmamuhammad
1⃣9⃣ Agama adalah nasehat
telegram.me/AdDhienAnNashiha
2⃣0⃣ Jadwal Kajian Sunnah : jadwal kajian islam ahlussunnah indonesia
telegram.me/jadwalkajiansunnah
2⃣1⃣ KajianIslam
telegram.me/kajianislamchannel
2⃣2⃣ Penjelasan Bulughul Maram
telegram.me/bulughul_maram
2⃣3⃣ Koran Bisa, kosa kata harian bahasa arab
telegram.me/koranbisa
2⃣4⃣ Info Online Tajwid, seputar tajwid online dan materi tentangnya
telegram.me/onlinetajwidinfo
2⃣5⃣ Ilmu Hadits Tanya Jawab : Penjelasan dalam bentuk tanya jawab dari buku Taisir Musthalah Al Hadits Syaikh Dr Mahmuud Thahaan
telegram.me/hadits_tanyajawab
2⃣6⃣ Al-Manzhumah Al-Baiquniyah , pelajaran dasar ilmu hadits
telegram.me/manzhumah_baiquniyyah
2⃣7⃣ Hadits Pilihan
telegram.me/haditspilihanku
2⃣8⃣ Suara Al-Iman
telegram.me/suaraaliman
2⃣9⃣ SNTV - Sabiilun Najaah TV
telegram.me/sntvchannel
3⃣0⃣ Safdah TV
telegram.me/safdahtv
3⃣1⃣ Yufid.TV
telegram.me/yufidtv
3⃣2⃣ Info masjid Mu'adz bin Jabal bojong kulur :
telegram.me/muadzbinjabal

Berbahasa Malaysia :
3⃣3⃣ Kempen Semak Hadis : Pemeriksaan hadits, yakni hadits-hadits yang tidak shahih
telegram.me/kempensemakhadis
3⃣4⃣ Manahij Muhaddithin, diskusi hadits
telegram.me/ManahijMuhaddithin
3⃣5⃣ Status Dr. Fathul Bari
telegram.me/drfathulbari
3⃣6⃣ Kelas Hadits
telegram.me/KelasHadis

Berbahasa Arab :
3⃣7⃣ Mausu'ah as-Sunnah ash-Shahihah : Hadits-hadits shahih setiap hari dari shahih al-Bukhari dan Muslim, dan yang dishahihkan serat dihasankan oleh s

KEMATIAN


Oleh: KH Hafidz Abdurrahman
Khadim Majelis-Ma’had Syaraful Haramain



#Kematian: 1- Kematian adalah fakta gaib yang pasti. Ketika mati, seolah hidup ini telah berakhir. Padahal justru merupakan awal hidup baru.

#Kematian: 2- Sebabnya pun pasti, saat ajalnya berakhir. Saat itu, kematian pun tak bisa diajukan, dan ditangguhkan, walau sedetik.

#Kematian: 3- Bahkan, kematian pasti datang, mengejar setiap manusia, di mana pun dia berapa, saat rizkinya telah sempurna.

#Kematian: 4- Masalahnya, bagaimana saat kematian itu menghampiri? Apakah dalam ketaatan, atau kemaksiatan, itulah yang menjadi misteri.

#Kematian: 5- Maka, berdoalah, "Ya Allah, hamba mohon kepada-Mu mati husnul khatimah. Berlindung kepada-Mu dari kematian su'ul khatimah."

#Kematian: 6- Tak hanya berdoa, kita pun harus menjaga diri kita dan setiap moment hidup kita, agar senantiasa dalam ketaatan kepada-Nya.

#Kematian: 7- Dengan cara seperti itu, kita akan memulai hidup baru, setelah kematian dengan lebih baik. Itulah kehidupan setelah mati.

#Kematian: 8- Orang yg cerdas akan selalu memastikan apa dan bagaimana yang akan dia dapat setelah mati, sebab surga-neraka hasil investasi.

#Kematian: 9- Orang takut mati, karena merasa tidak siap menghadapi hidup setelah kematian. Padahal, siap atau tidak, dia pasti menghampiri.

#Kematian: 10- Kita, kata Ibn al-Jauzi, seperti buruh. Hidup adalah moment kita bekerja. Siapa yang bekerja keras akan mendapat upahnya.

#Kematian: 11- Tak ada buruh yang malas, mendapatkan upah yang berlimpah. Begitulah metafor tentang hidup kita di dunia.

#Kematian: 12- Maka, saat Imam Ahmad ditanya putranya, "Kapan Ayah akan beristirahat?" Beliau menjawab, "Saat kaki telah menapak di surga."


@Hafidz_AR1924
www.facebook.com/har1924

Sabtu, 26 Desember 2015

Memakai Celana di Bawah Lutut


Seorang mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya mempertanyakan, apakah bila kita memakai celana harus di atas mata kaki atau harus ditinggikan di bawah lutut? Pertanyaan ini disampikannya terkait anjuran sekelompok umat Muslim di Indonesia bagi kaum laki-laki untuk memakai celana yang tinggi, hampir di bawah lutut. Kelompok ini sudah berkembang di kampus-kampus.
 
Sepanjang yang kami ketahui, praktik memakai celana di atas mata kaki, ini merujuk pada suatu hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَا أسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإزَارِ فَفِيْ النَّارِ
 
Sarung (celana) yang di bawah mata kaki akan ditempatkan di neraka

Dari hadits tersebut para ulama berpendapat bahwa sunnah memakai pakaian tidak melebihi kedua mata kaki. Sebagian ulama bahkan mengharamkan mengenakan pakaian sampai di bawah mata kaki jika dimaksudkan lil khulayah atau karena faktor kesombongan. Hal ini juga didasarkan pada hadits lain riwayat Al-Bukhari dari Ibnu Umar. Rasulullah SAW bersabda,
 
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ
 
Allah tidak melihat orang yang merendahkan pakaiannya dengan penuh kesombongan. 

Tentunya ini sesuai dengan konteks saat itu, bahwa merendahkan pakaian atau memakai pakaian di bawah lutut di daerah Arab waktu itu adalah identik dengan ria dan kesombongan.

Nah, secara fiqhiyah, atau menurut para ulama fikih, hadits ini difahami bahwa kain celana atau sarung di atas mata kaki dimaksudkan supaya terbebas dari kotoran atau najis. Artinya masalikul illat atau ihwal disunnahkan mengangkat celana adalah untuk menghindari najis yang mungkin ada di tanah atau jalanan yang kita lewati.

Berdasarkan ketentuan fikih ini, menurut kami, kita dipersilakan memakai pakaian sebatas mata kaki, tidak harus di atasnya, selama kita bisa memastikan akan bisa menjaga celana kita dari kotoran dan najis, misalnya dengan memakai sepatu atau sandal atau mengangkat atau menekuk celana kita pada saat jalanan hujan atau basah.

Perlu direnungkan bahwa berpakaian adalah bagian dari budaya. Dalam Islam kita mengenal istilah tahzin atau etika dalam berpenampilan yang selaras sesuai dengan adat lingkungan setempat. Kita dipersilakan mengikuti tren pakaian masa kini asal tetap mengikuti ketentuan yang wajib yakni untuk laki-laki harus menutupi bagian tubuh dari mulai pusar hingga lutut.

KH Arwanie Faishal
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU

Kalender puasa 2016


Doa pagi hari....



"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."{Al-Baqarah 216}

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau menyiksa kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau pikulkan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami, Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(Al Baqarah[2]: 286)

Barokah

Allah melapangkan keadaanmu, agar engkau tidak selalu dalam kesempitan. Dan Allah menyempitkan keadaanmu, agar engkau tidak selalu dalam kelapangan. Dan Dia melepaskanmu dari keduanya, agar engkau tidak bergantung dari selain-Nya.

Janganlah ketaatanmu kepada Allah membuatmu gembira karena merasa mampu melakukannya. Tetapi bergembiralah kepada-Nya karena ketaatan itu terjadi karena karunia Allah kepadamu. 

Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58)

Barokah Selalu=)

Surat Cinta Tentang Shalat

" "
------------------------------

🌻 Bila engkau anggap shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

🌻 Bila engkau anggap shalat hanya sebagai sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya.

🌱 Anggaplah shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

🌱 Anggaplah shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT.

🌱 Anggaplah shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT.

🌱 Anggaplah shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.

👉 Bayangkan ketika "adzan berkumandang," tangan Allah melambai kepadamu untuk mengajak kau lebih dekat denganNya.

👉 Bayangkan ketika kau "takbir," Allah melihatmu, Allah tersenyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.

👉 Bayangkanlah ketika "rukuk," Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.

👉 Bayangkan ketika "sujud," Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: "Aku mencintaimu wahai hambaKu."

👉 Bayangkan ketika kau "duduk di antara dua sujud," Allah berdiri gagah di depanmu, lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu."

👉 Bayangkan ketika kau memberi "salam," Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.

👍 Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.

👍 Beruntunglah  orang-orang yang mengamalkannya.
-----------------------

Barakallahu fiik. Wassalamualaikum 

Maafkanlah aku ya Allah  yg tak pernah memperhatikan kesempurnaan sholatku...

Selamat Natal, Selamat Atas Kelahiran Anak Tuhan



Orang yang mengucapkan selamat natal pada rekan kerjanya sama saja mengucapkan selamat atas kelahiran anak Tuhan. Kenapa bisa seperti itu?

Baca yah tulisan berikut dengan perenungan hati yang mendalam. Moga Allah beri hidayah.

Trinitas itu Keyakinan Kufur,

Natal adalah sebuah perayaan untuk memperingati kelahiran anak Tuhan menurut kalangan Nashrani. Konsep Trinitas yang dianut oleh kalangan Nashrani memposisikan Isa bin Maryam sebagai bapak, putera dan roh kudus.

Padahal yang meyakini trinitas seperti ini kafir. Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ ُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (72) لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (73) أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (74) مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآَيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (75

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).” (QS. Al Maidah: 72-75).

Perkataan Kufur Jika Mengatakan Tuhan Punya Anak

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92)

“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92)

Syaikh As Sa’di rahimahullahmengatakan, “Ayat di atas menunjukkan jeleknya orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu memiliki anak. Ini adalah sanggahan yang telak bagi yang mengklaim demikian, seperti Nashrani yang mengklaim Al Masih itu putera Allah, Yahudi yang mengatakan Uzair anak Allah, dan orang musyrik yang menyatakan malaikat itu anak perempuan Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 501)

Natal itu Memperingati Kelahiran Anak Tuhan

Jika natal itu memperingati kelahiran Yesus, berarti Natal itu memperingati kelahiran anak Tuhan. Itu berarti seorang muslim yang mengucapkan selamat natal pada teman atau rekan kerjanya sama saja mengucapkan, “Selamat atas kelahiran anak Tuhan.” Lantas pantaskah seorang muslim bersikap seperti itu?

Jelas tidak. Seorang muslim benar-benar menjauhi mengucapkan selamat seperti itu. Apalagi itu mengandung kekufuran. Kita pun tahu maksud kata selamat, yaitu mendoakan diselamatkan dari berbagai kejelekan. Apa itu pantas diucapkan pada orang yang melakukan kekufuran?

Lihat, suri tauladan dan panutan kita saja tidak mau mendahulukan mengucapkan salam pada Yahudi dan Nashrani, cuma beliau mau membalas saja jika mereka mengucapkan salam dengan jawaban ‘wa’alaikum’.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ

“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167). Mengucapkan selamat natal itu sama halnya dengan mengucapkan salam. Karena salam itu berarti mendoakan selamat. Hadits ini sudah secara jelas melarang mengucapkan selamat natal pada Nashrani.

Kalau kita masih memiliki hati yang salim dan iman yang benar, tentu tidak akan mengucapkan kata-kata yang dapat mengundang murka Allah, yang dapat membuat bumi terbelah, langit pecah dan gunung-gunung runtuh.

Mudah-mudahan setiap muslim yang masih mengucapkan selamat Natal bisa merenungkan tulisan. Ini hanyalah sekedar nasehat dari sesama saudara seiman, tetap hidayah adalah kuasa Al Haadi, Yang Maha Memberi Petunjuk, yaitu Allah Ta’ala.

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui yang ghaib dan nampak, sesungguhnya engkau yang menghukumi di antara hamba-Mu ketika mereka berselisih. Tunjukilah aku kepada kebenaran dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkaulah yang memberi petunjuk pada siapa saja yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.”

Lelah

Share dari group sebelah...

Buat teman teman yang lagi lelah. Ada 8 kelelahan yang disukai Allah SWT dan RasulNya :

1. Lelah dalam berjihad di jalan-Nya (QS. 9:111)

2. Lelah dalam berda'wah/mengajak kepada kebaikan (QS.41:33)

3. Lelah dalam beribadah dan beramal sholeh (QS.29:69)

4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui. merawat dan mendidik putra/putri amanah Illahi (QS. 31:14)

5. Lelah dalam mencari nafkah halal (QS. 62:10)

6. Lelah mengurus keluarga (QS. 66:6)

7. Lelah dalam belajar/menuntut ilmu (QS. 3:79)

8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit (QS.2:155)

Semoga kelelahan dan kepayahan yang kita rasakan menjadi bagian yang disukai Allah dan RasulNya. Aamiin yaa Rabbal-'aalamiin

Lelah itu nikmat. Bagaimana mungkin? Logikanya bagaimana? Jika anda seorang ayah, yang seharian bekerja keras mencari nafkah sehingga pulang ke rumah dalam kelelahan yang sangat. Itu adalah nikmat Allah swt yang luar biasa, karena banyak orang yang saat ini menganggur dan bingung mencari kerja.

Jika anda seorang istri yang selalu kelelahan dengan tugas rumah tangga dan tugas melayani suami yang tidak pernah habis. Sungguh itu nikmat luar biasa, karena betapa banyak wanita sedang menanti-nanti untuk menjadi seorang istri, namun jodoh tak kunjung hadir.

Jika kita orang tua yang sangat lelah tiap hari, karena merawat dan mendidik anak-anak, sungguh itu nikmat yang luar biasa. Karena betapa banyak pasangan yang sedang menanti hadirnya buah hati, sementara Allah swt belum berkenan memberi amanah.

Lelah dalam Mencari Nafkah

Suatu ketika Nabi saw dan para sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja, seorang sahabat berkomentar: “Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”

Rasulullah saw menjawab: “Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Al
lah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.” (Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-Tarhîb).

Sungguh penghargaan yang luar biasa kepada siapa pun yang lelah bekerja mencari nafkah. Islam memandang bahwa usaha mencukupi kebutuhan hidup di dunia juga memiliki dimensi akhirat.

Bahkan secara khusus Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam mencari rejeki. “Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rejeki pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah swt.”

Subhanallah, tidak ada yang sia-sia bagi seorang muslim, kecuali di dalamnya selalu ada keutamaan.

Kelelahan dalam bekerja bisa mengantarkan meraih kebahagiaan dunia berupa harta, di sisi lain dia mendapatkan keutamaan akhirat dengan terhapusnya dosa-dosa. Syaratnya bekerja dan lelah. Bukankah ini bukti tak terbantahkan, bahwa kelelahan ternyata nikmat yang luar biasa?

Kelelahan Mendidik Anak

Di hari kiamat kelak, ada sepasang orangtua yang diberi dua pakaian (teramat indah) yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi.

Keduanya bingung dan bertanya: ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan kepada mereka: “Dengan (kesabaran)mu dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu.”

Merawat dan mendidik anak untuk menjadi generasi shaleh/shalehah bukan urusan yang mudah. Betapa berat dan sangat melelahkan. Harta saja tidak cukup.

Betapa banyak orang-orang kaya yang anaknya “gagal” karena mereka sibuk mencari harta, namun abai terhadap pendidikan anak. Mereka mengira dengan uang segalanya bisa diwujudkan. Namun, uang dibuat tidak berdaya saat anak-anak telah menjadi pendurhaka.

Berbahagialah manusia yang selama ini merasakan kelelahan dan berhati-hatilah yang tidak mau berlelah-lelah. Segala sesuatu ada hitungannya di sisi Allah swt. Kebaikan yang besar mendapat keutamaan, kebaikan kecil tidak akan pernah terlupakan.

Rasulullah saw bersabda: “Pahalamu sesuai dengan kadar lelahmu.”

Berbahagialah teman  selagi  bisa lelah ...

Dalil Naqli dan Aqli Tahlilan dan Yasinan

Tahlilan dan Yasinan adalah Sunnah bukan Bid'ah

بسم الله الر ححمن الرحيم

Akhir Akhir  ini umat Islam mungkin telah lelah dengan polemik klasik yang terjadi di Indonesia diantaranya masalah Yasinan dan Tahlilan. Silang pendapat antara pihak yang setuju bahkan membudayakan Yasinan dan Tahlilan, dengan Pihak yang tidak setuju dengan Yasinan Tahlilan bahkan menganggap bahwa Tahlilan dan Yasinan adalah perkara Bid’ah dan kesesatan, hingga saat ini  masih terjadi, yang menjadi korban adalah masyarakat "awam"  yang belum  faham definisi  Bid’ah dan belum menyadari bahwa semua yang dibaca dan yang dilakukan didalam pelaksanaan Tahlilan dan Yasinan memiliki landasan hukum baik dari Al Qur'an atau Al Hadits.

Dimana-mana baik di dalam pengajian-pengajian umum, ta’lim-ta’lim rutin setiap kali membicarakan Bid’ah maka pasti Yasinan dan Tahlilan menjadi contohnya. Mereka mengatakan bahwa Yasinan dan Tahlilan adalah Bid’ahtun Dholalah karena tidak pernah ada contohnya dari Rasulullah dan para sahabat.  Yasinan dan Tahlilan adalah budaya HINDU yang dimodifikasi dengan ajaran Islam, bahkan Yasinan dan Tahlilan sudah mengarah kepada kesyirikan, dan pelakunya terancam masuk kedalam Neraka. 

Sebelum kita berani mengatakan bahwa Tahlilan dan Yasinan adalah Bid’ah, ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui/mencari tahu devinisi Bid’ah menurut para ‘ulama.  Kemudian kita mencari tahu definisi Tahlilan dan Yasinan. Setelah kita tahu definisi keduanya baru kita menyimpulkan apakah Tahlilan dan Yasinan termasuk Bid’ah Dholalah atau Sunnah ?

DEFINISI BID’AH
Imam Syafi’i Rahimahullah, seorang ‘ulama besar pendiri Madzhab Syaafi’iyyah mendefinisikan, Bid’ah sbb :

ما أحدث يخالف كتابا أو سنة اأو أثرا أو اجماعا, فهذه البدعة الضلالة. وما أحدث من الخير, لا خلاف فيه لواحد من هذه الأصول, فهذه محدثة غير مذمومة. 
“ Bid’ah adalah apa-apa yang diadakan yang menyelisihi kitab Allah dan Sunnah-NYA, atsar, atau ijma’ maka inilah bid’ah yang sesat. Adapun perkara baik yang diadakan, yang tidak menyelisihi salah satu pun prinsip-prinsip ini maka tidaklah termasuk perkara baru yang tercela.”

Imam Ibn Rojab Rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul “ Jami’ul Ulum wal Hikam “ mengatakan bahwa bid’ah adalah,
ما أُحْدِثَ ممَّا لا أصل له في الشريعة يدلُّ عليه ، فأمَّا ما كان له أصلٌ مِنَ الشَّرع يدلُّ عليه ، فليس ببدعةٍ شرعاً ، وإنْ كان بدعةً لغةً ، 

“ Bid’ah adalah apa saja yang dibuat tanpa landasan syari’at. Jika punya landasan hukum dalam syari’at, maka bukan bid’ah secara syari’at, walaupun termasuk bid’ah dalam tinjauan bahasa.”

Dalam definisi bid’ah yang dikemukakan oleh para ulama’ di atas, bukankah bisa difahami bahwa perkara baru atau perkara yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW itu dibagi dua yaitu perkara baru yang sama sekali tidak ada dasarnya dalam syare’at dan perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at. Ibnu Rojab menegaskan bahwa perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at, itu tidak bisa dikatakan bid’ah secara syare’at walaupun sebenarnya ia termasuk bid’ah secara bahasa, dan jika suatu amalan dianggap bid’ah secara bahasa,tapi tidak secara syare’at,maka amalan tersebut boleh dilakukan, selagi tidak ada Nash yang nyata nyata melarangnya.

Setelah kita tahu definisi bid’ah menurut para ‘ulama,sekarang mari kita lihat definisi Tahlilan dan Yasinan.

DEFINISI TAHLILAN DAN YASINAN
Kata Tahlilan berasal dari bahasa Arab tahliil (تَهْلِيْلٌ) dari akar kata:
هَلَّلَ – يُهَلِّلُ – تَهْلِيْلا
yang berarti mengucapkan kalimat: لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ . Kata tahlil dengan pengertian ini telah muncul dan ada di masa Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sabda beliau:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى .رواه مسلم
“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu adalah sedekah, dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).

sedangkan Yasinan adalah acara membaca Surat Yasin yang biasanya juga dirangkai dengan Tahlilan. Di kalangan masyarakat Indonesia istilah Tahlilan dan Yasinan populer digunakan untuk menyebut sebuah acara Dzikir bersama, Do'a bersama, atau Majelis Dzikir. Singkatnya, acara tahlilan, dzikir bersama, majlis dzikir, atau doa bersama adalah ungkapan yang berbeda untuk menyebut suatu kegiatan yang sama, yaitu: kegiatan individual atau berkelompok untuk berdzikir kepada Allah SWT, Pada hakikatnya tahlilan/yasinan adalah bagian dari dzikir kepada Allah SWT

2. Dalil-dalil tentang dzikir bersama
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ مُعَاوِيَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ: مَا أَجْلَسَكُمْ ؟. قَالُوا: جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا. قَالَ: آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ؟ قَالُوا: وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ. قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ . رواه أحمد و مسلم و الترمذي و النسائي

“ Dari Abu Sa'id al-Khudriy Radliallahu 'anhu, Mu'awiyah berkata: Sesungguhnya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam pernah keluar menuju halaqah (perkumpulan) para sahabatnya, beliau bertanya: "Kenapa kalian duduk di sini?". Mereka menjawab: "Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah dan memujiNya sebagaimana Islam mengajarkan kami, dan atas anugerah Allah dengan Islam untuk kami". Nabi bertanya kemudian: "Demi Allah, kalian tidak duduk kecuali hanya untuk ini?". Jawab mereka: "Demi Allah, kami tidak duduk kecuali hanya untuk ini". Nabi bersabda: "Sesungguhnya aku tidak mempunyai prasangka buruk terhadap kalian, tetapi malaikat Jibril datang kepadaku dan memberi kabar bahwasanya Allah 'Azza wa Jalla membanggakan tindakan kalian kepada para malaikat". (Hadits riwayat: Ahmad, Muslim, At-Tirmidziy dan An-Nasa`iy).

Jika kita perhatikan hadits ini, dzikir bersama yang dilakukan para sahabat tidak hanya sekedar direstui oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi Nabi juga memujinya, karena pada saat yang sama Malaikat Jibril memberi kabar bahwa Allah 'Azza wa Jalla membanggakan kreatifitas dzikir bersama yang dilakukan para sahabat ini kepada para malaikat.

Sekarang marilah kita perhatikan hadits berikut ini
عَنِ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ أَنَّهُ قَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ. رواه مسلم

"Dari Al-Agharr Abu Muslim, sesungguhnya ia berkata: Aku bersaksi bahwasanya Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudzriy bersaksi, bahwa sesungguhnya Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak duduk suatu kaum dengan berdzikir bersama-sama kepada Allah 'Azza   wa Jalla, kecuali para malaikat mengerumuni mereka, rahmat Allah mengalir memenuhi mereka, ketenteraman diturunkan kepada mereka, dan Allah menyebut mereka dalam golongan orang yang ada disisiNya". (Hadits riwayat Muslim)
dan masih banyak lagi hadts hadits shohih yang menjelaskan tentang ke utamaan dzikir berjama’ah

3. DASAR - DASAR BACAAN YANG ADA DALAM ACARA YASINAN DAN TAHLILAN

Seluruh bacaan dan dzikir yang kita baca dalam yasinan dan tahlilan semua mengandung ke utamaan – ke utamaan,dan Rosululloh SAW sendiri menyuruh  kita untuk membacanya. 

Bacaan-bacaan yang selalu dibaca dalam acara tahlilan yaitu:

1. Membaca Surat Al-Fatihah.

Dalil mengenai  keutaman Surat Al Fatihah:

Sabda Rosululloh SAW.
Artinya: "Dari Abu Sa`id Al-Mu'alla radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Maukah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al-Qur'an, sebelum engkau keluar dari masjid?". Maka Rasulullah memegang tanganku. Dan ketika kami hendak keluar, aku bertanya: "Wahai Rasulullah! Engkau berkata bahwa engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam Al-Qur'an". Beliau menjawab: "Al-Hamdu Lillahi Rabbil-Alamiin (Surat Al-Fatihah), ia adalah tujuh surat yang diulang-ulang (dibaca pada setiap sholat), ia adalah Al-Qur'an yang agung yang diberikan kepadaku". 
(Hadits riwayat: Al-Bukhari). 

2. Membaca Surat Yasin.
Dalil mengenai keutamaan Surat Yasin.
Sabda Rosuululloh SAW
“Artinya”Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu., ia berkata: "Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca surat Yasin di malam hari, maka paginya ia mendapat pengampunan, dan barangsiapa membaca surat Hamim yang didalamnya diterangkan masalah Ad-Dukhaan (Surat Ad-Dukhaan), maka paginya ia mendapat mengampunan". (Hadits riwayat: Abu Ya'la). Sanadnya baik. (Lihat tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir Surat Yaasiin) 

Rosululloh SAW juga bersabda,
Artinya“ Dari Ma'qil bin Yasaar radliallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Bacalah Surat Yaasiin atas orang mati kalian" (Hadits riwayat: Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Sabda Rosululloh SAW,
Artinya“ Dari Ma'qil bin Yasaar radliallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: Surat Al-Baqarah adalah puncak Al-Qur'an, 80 malaikat menyertai diturunkannya setiap ayat dari surat ini. Dan Ayat laa ilaaha illaa Huwa Al-Hayyu Al-Qayyuumu (Ayat Kursi) dikeluarkan lewat bawah 'Arsy, kemudian dimasukkan ke dalam bagian Surat Al-Baqarah. Dan Surat Yaasiin adalah jantung Al-Qur'an, seseorang tidak membacanya untuk mengharapkan Allah Tabaaraka wa Ta'aalaa dan Hari Akhir (Hari Kiamat), kecuali ia diampuni dosa-dosanya. Dan bacalah Surat Yaasiin pada orang-orang mati kalian".
(Hadits riwayat: Ahmad)

3. Membaca Surat Al-Ikhlash.
Dalil mengenai keutamaan Surat Al-Ikhlash.
Rosululloh SAW bersabda,
Artinya“ Dari Abu Said Al-Khudriy radliallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya: "Apakah kalian tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?". Maka mereka merasa berat dan berkata: "Siapakah di antara kami yang mampu melakukan itu, wahai Rasulullah?". Jawab beliau: "Ayat Allahu Al-Waahid Ash-Shamad (Surat Al-Ikhlash maksudnya), adalah sepertiga Al-Qur'an" 
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

Imam Ahmad meriwayatkan:

Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam mendengar seseorang membaca Qul huwaAllahu Ahad (Surat Al-Ikhlash). Maka beliau bersabda: "Pasti". Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang pasti?". Jawab beliau: "Ia pasti masuk surga". 
(Hadits riwayat: Ahmad).
4. Membaca Surat Al-Falaq
5. Membaca Surat An-Naas

Dalil keutamaan Surat Al-Falaq dan An-Naas.

Artinya“ Dari Aisyah radliallahu 'anhaa, "bahwasanya Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bila merasa sakit beliau membaca sendiri Al-Mu`awwidzaat (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat An-Naas), kemudian meniupkannya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang membacanya kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan dari surat-surat tersebut".
(Hadits riwayat: Al-Bukhari).

6. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 1 sampai 5
7. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 163
8. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi)
9. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 284 sampai akhir Surat.

Dalil keutamaan ayat-ayat tersebut:

Artinya"Dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu, ia berkata: "Barangsiapa membaca 10 ayat dari Surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka setan tidak masuk rumah itu pada malam itu sampai pagi, Yaitu 4 ayat pembukaan dari Surat Al-Baqarah, Ayat Kursi dan 2 ayat sesudahnya, dan 3 ayat terakhir yang dimulai lillahi maa fis-samaawaati..)" (Hadits riwayat: Ibnu Majah).

10. Membaca Istighfar ,
Dalil keutamaan membaca istighfar:

Allah SWT berfirman:
 "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat". (QS. Huud: 3)

Sabda Rosululoh SAW.
“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu : Aku mendengar Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Demi Allah! Sungguh aku beristighfar (memohon ampun) dan bertaubat kepadaNya lebih dari 70 kali dalam sehari". (Hadits riwayat: Al-Bukhari).

Sabda Rosululloh SAW.
“ Dari Al-Aghar bin Yasaar Al-Muzani radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaNya seratus kali dalam sehari". (Hadits riwayat: Muslim).
11. Membaca Tahlil : لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ
12. Membaca Takbir : اَللهُ أَكْبَرُ
13. Membaca Tasbih : سُبْحَانَ اللهِ
14. Membaca Tahmid : الْحَمْدُ للهِ

Dalil mengenai keutamaan membaca tahlil, takbir dan tasbih:
Sabda Rosululloh SAW.
Artinya“ Dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhumaa, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik Dzikir adalah ucapan Laa ilaaha illa-Llah, dan sebaik-baik doa adalah ucapan Al-Hamdi li-Llah". (Hadits riwayat: At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sabda Rosululloh SAW.
Artinya“ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan kebaikan dan disukai oleh Allah Yang Maha Rahman, yaitu Subhaana-Llahi wa bihamdihi, Subhaana-Llahi Al-'Adzim".( Hadits riwayat: Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).

Sabda Rosululloh.
Artinya“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan tahlil itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar makruf nahi munkar itu adalah sedekah, dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).

Demikianlah dalil-dalil yang biasa dipakai sebagai dasar dilaksanakanya amal tahlilan dan yasinan oleh kaum muslimin yang mendukung tahlilan dan yasinan. Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengajak pembaca sekalian harus setuju dengan tahlilan dan yasinan, tetapi lebih sebagai keprihatinan penulis terhadap kondisi umat Islam saat ini yang saling menyalahkan, membid’ahkan bahkan sampai mengkafirkan satu sama lain. Padahal ini hanya disebabkan perbedaan-perbedaan pendapat para ‘ulama kita, yang para ulama itu sendiri sebenarnya sangat longgar dalam mensikapinya.

Tahlilan dan yasinan adalah salah satu amalan yang selalu dicecar dengan kata-kata sesat, bid’ah bahkan sampai kekafiran. Dan bisa dikatakan bahwa  tahlilan dan yasinan menjadi icon tudingan bid’ah oleh semua pihak yang tidak setuju dengan tahlilan dan yasinan. Setiap pembicaraan bid’ah, ahli bid’ah, menyalahi sunah, sesat dan lain sebagainya pasti menjadikan yasinan dan tahlilan sebagai contohnya. 

Satu hal yang harus kita ingat,
Bahwa menjadikan tahlilan dan yasinan sebagai icon tudingan bid’ah,  telah menyebabkan kaum muslimin lalai terhadap masalah-masalah yang lebih penting dan prinsipil, seperti pemikiran aqidah yang jelas-jelas kebid’ahan dan kesesatanya yang juga berkembang pada hari ini. Kaum muslimin lalai bahwa di negeri ini ajaran syi’ah dan ahmadiyah terus merangkak maju dan berkembang dengan doktrin dan komunitasnya yang semakin hari semakin kuat. Kaum muslimin juga lalai bahwa kesesatan dan kemusyrikan yang hakiki di abad modern ini, yakni materialisme dan hedonisme, telah menggerogoti ke-Tauhidan dan arti nilai ke-Tuhanan yang bersemayam di hati manusia secara luas. Kaum muslimin juga lalai bahwa saat ini banyak sekali muncul kelompok-kelompok sempalan yang mengusung pemahaman sesat dan sangat jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya seperti Jama’ah Salamullah, Agama Baha’iyah Ingkarus Sunah dan lain-lainya. 
Mudah-mudahan tulisan yang sangat sederhana ini bisa mengembalikan semangat kaum muslimin yang setuju dengan YASINAN DAN TAHLILAN dan bagi kaum muslimin yang ANTI YASINAN DAN TAHLILAN tidak mudah mengatakan Bid'ah Dholalah atau bagian dari Tradisi Agama HINDU. Mari jaga Ukhuwah Islamiyah dan jaga lisan para anti Tahlilan dan Yasinan, sehingga ia tidak menjadi sebab binasanya sang pemilik lidah itu sendiri.
Wallahu a’lamu bisshowab.

AKAN DATANG MASANYA PADA SAAT AKU SENDIRI


 
Allah  berfirman dalam surat 'Abasa (80) ayat 34-37.
يوم يفر المرء من أخيه وامه وابيه وصاحبته وبنيه لكل امرئ منهم يومئد شاءن يغنيه 
34."Pada hari itu manusia lari dari saudaranya."
 35."dan dari ibu bapaknya."
36."dan dari istri dan anak-anaknya."
37."Setiap orang dari  mereka pada hari itu mempunyai urusan yg menyibukanya."

KESENDIRIAN pasti besok kita rasakan, dimana orang tua, suami, istri, anak, saudara, teman, masyarakat, semua akan meninggalkan kita sendirian.

Tidak ada satupun yg akan memperdulikan kita, sebab mereka sendiri2 juga memiliki pertanggung jawaban dengan Allah.

Disana (di akhirat) berbeda dgn Dunia.

Disini kita bisa saling tolong menolong, dibantu saudara dan keluarga, disana Amal kitalah yg akan menemani kita.

Karenanya, mari kita melatih diri, dalam kesendirian.

Perbanyak bangun malam pada saat orang2 nyenyak tidur.

Perbanyak Baca Al Qur'an pada saat banyak orang sedang bersenda gurau.

Perbanyak berdzikir pada saat banyak orang berdebat.

Perbanyak shadaqah pada saat orang pengen berlomba lomba menumpuk harta banyak.

Perbanyak silaturahim disaat kita banyak saudara.

Perbanyak duduk dengan anak2 yatim dan dhuafa orang yg tidak mampu, untuk berbagi dgn mereka.

Hidup ini adalah suatu nikmat yg besar yg harus kita syukuri. 
Hidup ini datang sekali dan tak kan pernah berulang lagi.
Hari ini akan berakhir dan berganti dengan hari esok.
Hari kemarin sudah lenyap tinggal kenangan dan atau sesalan.
Besok tidak seorang pun tau apa yang akan terjadi.
Begitulah kenyataannya siklus kehidupan kita ini.
Maka jangan sampai telat terlambat untuk Ta'at kepada Allah Ta'ala.

Ingatlah bahwa ;
"Ibadah di waktu sehat pahalanya lebih banyak daripada diwaktu sakit"

"Ibadah di waktu muda keutamaannya lebih besar dari pada di waktu tua renta"

Rasulullah bersabda:
المؤمن القوى خير واحب إلى الله  من المؤمن الضعيف...
"Mukmin yg kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yg lemah".

Hari ini kita masih sehat dan gagah dibanding besok diusia senja kita sudah renta tak berdaya.

Hari ini kita lebih muda pasti dibandingkan hari esok.

Saat ini beramal shalih lebih baik dan besar pahalanya dari pada esok. Camkanlah peringatan waktu.yang datang setiap saat menghampiri.kita.

Persiapkan kesendirian kita dengan Baik.

Bawa bekal yg banyak, biar kita nyaman dan aman ..
Insyaallah.

Yaa Allah..
Tolong kami dalam kesendirian.
Ketika kami di sini dan
Ketika kami kelak berada di hadapan Mahkamah Rabbul A'laa.

Aamiin

Inilah Rahasia Besar Seorang Ayah Untuk Anak Nya ,Yang Tidak Pernah Diketahui Anak Sedunia

I
Tanpa perlu membanding-bandingkan keutamaan ayah dan ibu, kita perlu memberi sedikit perhatian atas apa yang telah kita peroleh dari sang ayah yang bekerja tanpa ada lelah untuk lihat kita menggapai kesuksesan.

Dalam Agama, Ulama sudah banyak menjelaskan tentang keutamaan pada seseorang Bapak meupun ibu, di mana peran ibu tiga kali lebih mulia dari Ayah. Ibu memanglah lebih dimuliakan, tetapi bukanlah berarti kita melupakan perjuangan sang ayah. Terima kasih ayah!

Kisah rahasia seorang ayah

Bahkan hal semacam ini diperkuat oleh Firman Allah SWT dalam Al Qur’an :
“Kami perintahkan pada manusia supaya berbuat baik pada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan sulit payah, serta melahirkannya dengan sulit payah (juga). Mengandungnya hingga menyapihnya yaitu tiga puluh bln., sehingga jika dia telah dewasa serta umurnya hingga empat puluh th. ia berdo’a : “Ya Tuhanku, tunjukilah saya untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang sudah Engkau berikanlah kepadaku serta kepada ibu bapakku serta agar saya bisa berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) pada anak cucuku. Sesungguhnya saya bertaubat pada Engkau serta sebenarnya saya termasuk orang-orang yang berserah diri. ” (Qs. Al-Ahqaaf : 15).

Tetapi, banyak yang tidak tahu kelebihan seorang Ayah yang sering di rahasiakan sang Ayah pada anaknya, untuk lebih jelasnya simak cerita kutipan tersebut, suatu kisah tentang perjuangan seorang ayah :

Mungkin saja ibu lebih sering menelpon untuk bertanya keadaanku sehari-hari, namun apakah saya tahu, bahwa sesungguhnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku? Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Namun apakah saya tahu bahwa saat ayah pulang bekerja dengan muka yang letih ayahlah yang selalu bertanya apa yang saya lakukan seharian, walaupun beliau tidak bertanya langsung kepadaku karena saking letihnya mencari nafkah serta melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.

Waktu saya sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu, Janganlah minum es! ” Lalu saya merengut menjauhi ayahku serta menangis didepan ibu.
Namun apakah saya tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, hingga beliau cuma dapat menggigit bibir menahan kesakitanku.

Ketika saya remaja, saya meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak bisa! ”Sadarkah saya, bahwa ayahku hanya mau melindungi saya, beliau lebih tahu dunia luar, dibanding saya bahkan juga ibuku?
Karena untuk ayah, saya yaitu sesuatu yang sangatlah berharga. Waktu saya telah dipercayai olehnya, bapak juga melonggarkan peraturannya.

Jadi kadang saya melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menanti saya diruang tamu dengan rasa sangatlah kuatir, bahkan juga hingga menyuruh ibu untuk mengontak sebagian temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana, serta sedang apa saya diluar sana. ”

Setelah saya dewasa, walaupun ibu yang mengantar saya ke sekolah untuk belajar, namun tahukah saya, bahwa ayahlah yang berkata : Ibu, rekanilah anakmu, saya pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama.

Disaat saya merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan kuliahku, ayah cuma mengerutkan dahi, tanpa ada menolak, beliau memenuhinya, serta hanya memikirkan, kemana saya harus mencari uang tambahan, walau sebenarnya gajiku pas-pasan serta telah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.

Waktu saya berjaya. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku saat ini berhasil. ” Walaupun kadang saya hanya bisa membelikan baju koko itu juga hanya satu tahun sekali. Ayah bakal tersenyum dengan bangga.

Dalam sujudnya bapak juga tak kalah dengan doanya ibu, hanya bedanya bapak simpan doa itu dalam hatinya. Hingga saat nanti saya menemukan jodohku, ayahku bakal sangatlah berhati – hati mengizinkannya.

Dan akhirnya, waktu ayah melihatku duduk di atas pelaminan bersama pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. Lalu pernahkah saya memergoki, bahwa ayah pernah pergi ke belakang serta menangis? Ayah menangis karena ayah sangatlah bahagia. Serta beliau juga berdoa, “Ya Alloh, tugasku sudah usai dengan baik. Bahagiakanlah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya.

”Pesan ibu ke anak untuk seorang Ayah”
Anakku..
Memanglah ayah tak mengandungmu, namun darahnya mengalir di darahmu, namanya menempel dinamamu … Memang ayah tidak melahirkanmu, Memanglah ayah tidak menyusuimu, namun dari keringatnyalah tiap-tiap tetesan yang menjadi air susumu …
Nak..
Ayah memanglah tidak menjagaimu setiap saat, namun tahukah kau dalam do’anya senantiasa ada namamu disebutnya … Tangisan ayah mungkin saja tidak pernah kau dengar karena dia mau terlihat kuat supaya kau tidak ragu untuk berlindung di lengannya serta dadanya saat kau terasa tidak aman…
Pelukan ayahmu mungkin saja tidak sehangat serta seerat bunda, lantaran kecintaanya dia takut tidak sanggup melepaskanmu… Dia mau kau mandiri, supaya saat kami tiada kau mampu menghadapi semua sendiri..
Bunda cuma mau kau tahu nak.. bahwa… Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta bunda.. Anakku… Jadi didirinya juga ada surga bagimu… Jadi hormati serta sayangi ayahmu.

Terima Kasih Ayah

Bagikan tulisan sederhana pada semua temanmu, supaya kita semua tahu rahasia besar seorang ayah.

Maafkan aku saudaraku saya tidak dapat MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL buatmu.


Muslim: "Bagaimana natalmu? "
Christ : "Baik, kau tidak mengucapkan seblamat natal padaku??"
Muslim: "Tidak. Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya..!!"
Christ : "Tapi kenapa?? Bukankah hanya sekedar kata2? Teman2 muslimku yg lain mengucapkannya padaku??"
Muslim: "Mungkin mereka belum mengetahuinya, Christ. Bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat?"
Christ : "Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya... Itu akan mengganggu kepercayaan saya..!"
Muslim: "Kenapa?? Bukankah hanya kata2? Ayo, ucapkanlah..!!"
Christ : "Sekarang, saya mengerti.."

Inilah yg menyebabkan Buya Hamka memilih meninggalkan jabatan dunia sebagai Ketua MUI ketika didesak pemerintah utk mengucapkan "Selamat Natal" yang meskipun anggapan HANYA BERUPA kata2 keakraban/toleransi namun disisi Allah nilainya justru menunjukkan kerendahan aqidah seorang hamba yg tdk faham / tdk mau mengerti akan konsep ilmu agama yg disisi lain faham akan ilmu2 umum yg sifatnya tiada kekal, tak berimbas akan keselamatan akheratnya yg abadi.

In memoriam Buya Hamka. 

Bila ini bisa ditularkan ke yg lain, berarti kita sdh memberikan da'wah kpd org bnyk.

Selamatkan akidah saudara kita yg lain sbgmana kita ingin diselamatkan jika ada yg salah. 

Silakan disebarkan........

Allah SWT Angkat Derajat Orang yang Rendah Hati



Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa merendahkan diri kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan angkat (kedudukannya)."

(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

1. Dalil Naqli dan Aqli Tahlilan dan Yasinan

Tahlilan dan Yasinan adalah Sunnah bukan Bid'ah

بسم الله الر ححمن الرحيم

Akhir Akhir  ini umat Islam mungkin telah lelah dengan polemik klasik yang terjadi di Indonesia diantaranya masalah Yasinan dan Tahlilan. Silang pendapat antara pihak yang setuju bahkan membudayakan Yasinan dan Tahlilan, dengan Pihak yang tidak setuju dengan Yasinan Tahlilan bahkan menganggap bahwa Tahlilan dan Yasinan adalah perkara Bid’ah dan kesesatan, hingga saat ini  masih terjadi, yang menjadi korban adalah masyarakat "awam"  yang belum  faham definisi  Bid’ah dan belum menyadari bahwa semua yang dibaca dan yang dilakukan didalam pelaksanaan Tahlilan dan Yasinan memiliki landasan hukum baik dari Al Qur'an atau Al Hadits.

Dimana-mana baik di dalam pengajian-pengajian umum, ta’lim-ta’lim rutin setiap kali membicarakan Bid’ah maka pasti Yasinan dan Tahlilan menjadi contohnya. Mereka mengatakan bahwa Yasinan dan Tahlilan adalah Bid’ahtun Dholalah karena tidak pernah ada contohnya dari Rasulullah dan para sahabat.  Yasinan dan Tahlilan adalah budaya HINDU yang dimodifikasi dengan ajaran Islam, bahkan Yasinan dan Tahlilan sudah mengarah kepada kesyirikan, dan pelakunya terancam masuk kedalam Neraka. 

Sebelum kita berani mengatakan bahwa Tahlilan dan Yasinan adalah Bid’ah, ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui/mencari tahu devinisi Bid’ah menurut para ‘ulama.  Kemudian kita mencari tahu definisi Tahlilan dan Yasinan. Setelah kita tahu definisi keduanya baru kita menyimpulkan apakah Tahlilan dan Yasinan termasuk Bid’ah Dholalah atau Sunnah ?

DEFINISI BID’AH
Imam Syafi’i Rahimahullah, seorang ‘ulama besar pendiri Madzhab Syaafi’iyyah mendefinisikan, Bid’ah sbb :

ما أحدث يخالف كتابا أو سنة اأو أثرا أو اجماعا, فهذه البدعة الضلالة. وما أحدث من الخير, لا خلاف فيه لواحد من هذه الأصول, فهذه محدثة غير مذمومة. 
“ Bid’ah adalah apa-apa yang diadakan yang menyelisihi kitab Allah dan Sunnah-NYA, atsar, atau ijma’ maka inilah bid’ah yang sesat. Adapun perkara baik yang diadakan, yang tidak menyelisihi salah satu pun prinsip-prinsip ini maka tidaklah termasuk perkara baru yang tercela.”

Imam Ibn Rojab Rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul “ Jami’ul Ulum wal Hikam “ mengatakan bahwa bid’ah adalah,
ما أُحْدِثَ ممَّا لا أصل له في الشريعة يدلُّ عليه ، فأمَّا ما كان له أصلٌ مِنَ الشَّرع يدلُّ عليه ، فليس ببدعةٍ شرعاً ، وإنْ كان بدعةً لغةً ، 

“ Bid’ah adalah apa saja yang dibuat tanpa landasan syari’at. Jika punya landasan hukum dalam syari’at, maka bukan bid’ah secara syari’at, walaupun termasuk bid’ah dalam tinjauan bahasa.”

Dalam definisi bid’ah yang dikemukakan oleh para ulama’ di atas, bukankah bisa difahami bahwa perkara baru atau perkara yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW itu dibagi dua yaitu perkara baru yang sama sekali tidak ada dasarnya dalam syare’at dan perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at. Ibnu Rojab menegaskan bahwa perkara baru yang ada dasarnya dalam syare’at, itu tidak bisa dikatakan bid’ah secara syare’at walaupun sebenarnya ia termasuk bid’ah secara bahasa, dan jika suatu amalan dianggap bid’ah secara bahasa,tapi tidak secara syare’at,maka amalan tersebut boleh dilakukan, selagi tidak ada Nash yang nyata nyata melarangnya.

Setelah kita tahu definisi bid’ah menurut para ‘ulama,sekarang mari kita lihat definisi Tahlilan dan Yasinan.

DEFINISI TAHLILAN DAN YASINAN
Kata Tahlilan berasal dari bahasa Arab tahliil (تَهْلِيْلٌ) dari akar kata:
هَلَّلَ – يُهَلِّلُ – تَهْلِيْلا
yang berarti mengucapkan kalimat: لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ . Kata tahlil dengan pengertian ini telah muncul dan ada di masa Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sabda beliau:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى .رواه مسلم
“ Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, dari Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Bahwasanya pada setiap tulang sendi kalian ada sedekah. Setiap bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap bacaan tahmid itu adalah sedekah, setiap bacaan TAHLIL itu adalah sedekah, setiap bacaan takbir itu adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar itu adalah sedekah, dan mencukupi semua itu dua rakaat yang dilakukan seseorang dari sholat Dluha.” (Hadits riwayat: Muslim).

sedangkan Yasinan adalah acara membaca Surat Yasin yang biasanya juga dirangkai dengan Tahlilan. Di kalangan masyarakat Indonesia istilah Tahlilan dan Yasinan populer digunakan untuk menyebut sebuah acara Dzikir bersama, Do'a bersama, atau Majelis Dzikir. Singkatnya, acara tahlilan, dzikir bersama, majlis dzikir, atau doa bersama adalah ungkapan yang berbeda untuk menyebut suatu kegiatan yang sama, yaitu: kegiatan individual atau berkelompok untuk berdzikir kepada Allah SWT, Pada hakikatnya tahlilan/yasinan adalah bagian dari dzikir kepada Allah SWT