Selasa, 04 Oktober 2016

MAKSIAT LEBIH BAIK DARI PADA BID'AH


Kenapa Fatwa Salafi Wahabi Bikin Orang Lebih Suka Maksiat ?

Islam-Institute ;  Jakarta 

Makin merajalelanya maksiat akhir-akhir ini, menurut ustadz Abdullah Ade, gara-gara fatwa Salafi Wahabi membuat orang lebih suka berbuat maksiat daripada ke Majelis Dzikir. Sebab Majelis Dzikir itu Bid’ah, dan maksiat lebih baik daripada bid’ah, demikian ajaran atau slogan Salafi Wahabi yang sangat terkenal ;
“Maksiat Lebih Baik Daripada Bid’ah”.


Fatwa maksiat ini sering di lontarkan oleh Ulama dan pengikut ajaran yang didirikan oleh Muhammad Abdul Wahab (Salafi/Wahabi) untuk menstigma buruk Amaliyah yang di lakukan oleh mayoritas Ummat Muslim khususnya Kaum Nahdiyyin. Contoh ummat muslim yang sedang menyuburkan Majelis Taklim, Dzikir Berjama’ah, Tahlil, Yassin, Kendurian 3, 7, 15, 40, 100, Haul, 1000, dll mereka sebut perbuatan Bid’ah dengan sanksi Neraka Jahannam jaminannya. Maka untuk meyakinkan orang orang awam untuk tidak melakukan perbuatan tersebut diatas, merekapun berfatwa :

 “MAKSIAT LEBIH BAIK DARI PADA BID'AH”


Lalu dengan bodohnya merakapun bertanya soal maksiat yang merajalela dimana kepada orang yang selama ini mereka anggap berbuat Bid’ah, Berikut pertanyaanya seperti di ceritkan Oleh Ustadz Abdulah Ade.

Ada ustad salafi wahabi berkata begini : ” lihatlah kemaksiatan makin merajalela, kejahatan makin merajalela”
Ustadz Abdullah Ade menjawab dengan menyeletuk : ” lah ini kan gara-gara elu dan pengikut lu semua makanya kemaksiatan dan kejahatan makin merajalela, bukannya elu senang ?”

Ustad salafi wahabi berkata ” lha kenapa salah gue, kenapa kami yang menyebabkan maksiat dan kejahatan makin merajalela? jangan fitnah, apa buktinya ?

Saya menjawab : “masih ingat tidak slogan yang kalian gadang-gadangkan “MAKSIAT LEBIH BAIK DARIPADA BID’AH” , nah akibat slogan kalian ini akhirnya berapa banyak orang-orang tertipu dan malah memilih maksiat daripada menghadiri majelis taklim yang mengajak merayakan MAULID NABI MUHAMMAD SAW, majelis DZIKIR, majelis SHOLAWAT yang kalian tuduh BID'AH. Walhasil para ahli maksiat malah menyambut senang ide brilian kalian, tadinya diskotik sepi sekarang jadi ramai berkat slogan kalian, malah banyak diskotik sekarang malah buka cabang, kami mengadakan MAULIDAN NABI MUHAMMAD SAW agar ummat datang dan menghadiri tempat kebaikan untuk menghindari maksiat,nongkrong nongkrong kongkow tidak jelas, Kami mengajak masyarakat tahlilan agar masyarakat kumpul dalam kebaikan, daripada nongkrong main gaplek atau cuman melakukan hal-hal sia-sia, jawab Ustadz Abdullah

Kami mengajak masyarakat dzikiran agar masyarakat mau berkumpul dalam halaqoh lautan ilmu dan lebih banyak menyebut asma ALLAHU dan meninggalkan Ghibah, dari pada ngegosipin orang atau menghadiri konser-konser yang didalamnya bercampur baur dengan kemaksiatan, tapi gara-gara kalian tempat tongkrongan penuh, maksiat berjamur, acara gosip malah makin banyak dan diminatin, Ghibah sana sini menjadi kebiasaan.

Ketika kemaksiatan merajalela maka kejahatan semakin merajalela, akibat slogan yang kalian propagandakan dan gadang-gadangkan walhasil banyak ABABIL memilih menghabiskan waktunya dengan nongkrong-nongkrong ketimbang belajar ngaji, tidak sedikit ABABIL yang menelan mentah-mentah propaganda busuk kalian yang kalian sebar di dunia maya, blog, sosial media, pelacuran makin merajalela, lihatlah berapa banyak pelacur berkedok agama bermunculan, mereka melakukan nikah mut’ah dan misyar secara sembunyi-sembunyi , pelacur ini malah senang ide brilian yang mengusung ide nikah mut'ah dan misyar kalian, akibat ide kalian mereka aman dan terhindar razia, cukup pakai cadar saja maka orang-orang akan menganggap “oh dia isteri si anu” padahal kalau diminta surat nikah mereka pelaku misyar tidak akan bisa menunjukkan buktinya. Terang Ustadz Abdullah

Dan ketika semua itu terjadi kalian bingung sendiri dan mencari kambing hitamnya ? bukannya introspeksi diri dan sadar malah menyalahkan orang kalau kalian terus memusuhi :  Majelis Dzikir, Majelis Maulid, Majelis Sholawat maka kemaksiatan bukan makin sedikit malah makin tambah banyak, dan ahli maksiat menyambut baik dan mensupport ide brilian kalian “MAKSIAT LEBIH BAIK DARIPADA BID’AH” KALIAN MENUDUH BID’AH yang bukan BID’AH, tapi kalian malah mengerjakan MAKSIAT dan menganggap itu boleh dan SUNNAH !!, tegas Ustadz Abdullah Ade

Akibat ulah kalian muncul lah 3 penjahat :

1. PEMBUNUH BERKEDOK AGAMA yang menganggap diri mujahidin padahal mereka adalah TERORIS, mencari dana dan uang dengan cara merampok tapi mengaku-ngaku Ghanimah ;
2. PENJAHAT KELAMIN BERKEDOK AGAMA yang isi kepalanya “selangkangan” dan hawa nafsu, melakukan perzinaan berkedok agama, nikah resmi tidak mau karena tidak bisa gonta ganti pasangan jadi penjahat kelamin memilih menikah misyar atau mut’ah (nikah kontrak dengan jangka waktu beberapa bulan atau beberapa tahun). Wanita baik-baik kalian tuduh pelacur, tapi yang jelas pelacur berkedok agama dengan menutupi diri dengan cadar malah kalian bela ;
3. PEDAGANG IMAN DAN AYAT-AYAT ALLAH, menjual buku-buku busuk , penipuan dan menyebarkan berita bohong di dunia maya lalu kalian meminta sumbangan dan donasi dari masyarakat yang berhasil kalian tipu
kalianlah Salafi Wahabi sumber fitnah &  petakanya !!!


Sumber: Ustadz Abdullah Ade
Editor: Fauzan Adzlim Purnama

-------------------------------------

Cara Membungkam Syaikh, Ustadz dan Para Pengikut Salafi Wahabi

Berikut ini adalah cara jitu membungkam Syaikh, Ustadz dan Para Pengikut Salafi Wahabi, dijamin akan bungkam seribu basa….
 
Islam-Institute, Jakarta — Jefri Nofendi, seorang pejuang tolerasi yang menentang keras faham ekstrim Wahabisme, dalam status Facebooknya memberi Tips and Trik cara melawan dakwah sesat menyesatkan Salafi Wahabi yang dibina kerajaan Arab Saudi.

Kang Jefri dalam beberapa Tahun belangan ini sangat aktif di dunia maya melawan gerakan Takfiri Wahabi yang ingin merubah NKRI menjadi negara yang berfaham Arabisme (Wahabisme) ajaran yang anti toleransi yang tega membunuhi menusia di luar pemahamannya, seperti kasus di Suriah dan Irak.

Berikut Tulisan dari Kang Jefri Nofendi :

Jika bertemu mereka (wahabi / Salafi) di mimbar, khutbah jum’at, tanyakan pertanyaan ini :
“wahai syeikh atau ustad , saya kagum dengan Muhammad bin Abdul Wahab, saya ingin berziarah ke makam beliau mendo’akan beliau, mohon beritahu saya di manakah makam syeikh tersebut dan apakah ustad pernah berziarah kesana ? jika pernah maka di manakah kuburannya? bisa ustad tunjukkan foto atau gambar kuburan Muhammad bin Abdul Wahab?”
Dijamin 100% ditanya begitu para syeikh, ustad dan pengikut Salafi Wahabi langsung bungkam !!! buktikan saja sendiri.

Jadi membungkam penganut agama salafi wahabi tidak usah pake dalil, tidak usah pake otot, tidak usah ilmu tinggi-tinggi, ditanya begitu saja mereka sudah diam seribu bahasa atau ngamuk-ngamuk, tegas Kang Jefri Nofendi

Silakan ajukan pertanyaan itu di blog, website, fanspage, dan akun wahabi lover, dijamin 100% mereka tidak akan bisa jawab menunjukkan bukti adanya kuburan Muhammad bin Abdul Wahab, paling paling setelah ditanya seperti itu kalian akan dibilang “KAMU KAFIR YACH ?! KAMU SYIAH YACH ?! PASTI KAMU AHLUL BID’AH YACH ?!” ucap Kang Jefri Nofendi.

Kang Jefri dalam status berikutnya mengaskan kembali pertanyaanya terhadap pengikut Salafi Wahabi, oke deh, kalau kaum Salafi Wahabi tidak bisa jawab pertanyaan di mana makam kuburan Muhammad bin Abdul Wahab, sekarang aku ganti pertanyaan dengan : “Muhammad bin Abdul Wahab kan memiliki 7 orang anak, nah sekarang sebutkan di mana makam dan kuburan anak-anaknya Muhammad bin Abdul Wahab, tunjukkan bukti foto/gambar kuburan anak-anaknya Muhammad bin Abdul Wahab, dari yang paling besar sampai paling kecil, ada kah yang bisa?

“Kalau tidak bisa jawab, tolong jangan ngamuk-ngamuk, mestinya kalian tanyakan itu kepada syeikh atau ustad Salafi Wahabi, kok mereka mau mengikuti pemahaman dari orang yang matinya tidak jelas di manakah kuburannya, terang kang Jefri memberi penegasan terhadap pengikut Salafi Wahabi.  (Al/ajn)

Sumber: Jefri Nofendi (diedit ejaannya agar sesuai EYD)

----------------------------------

Indonesia Darurat Wahabi: 

Wahabi Sudah Merambah Sampai Perkampungan
Kelompok wahabi, kata kiai Said, berusaha mengembangkan sayapnya di perkotaan sampai daerah terpencil. Di daerah pertambangan yang berlokasi di daerah-daerah terpencil atau bahkan di tengah hutan, banyak masjid dikelola oleh kelompok Salafi Wahabi.

Islam-Institute, Jakarta – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan keprihatinannya atas berkembangnya kelompok Salafi Wahabi di Indonesia, yang dinilainya mengancam identitas kebangsaan dan keberadaan NKRI. Diantaranya, kelompok tersebut mengharamkan pengibaran bendera merah putih.

“Indonesia sudah darurat Salafi Wahabi, sementara kalau yang lain masih dalam kategori bahaya, seperti bahaya liberal, bahaya sekuler, bahaya syiah,” katanya ketika memberikan sambutan pada acara pembubaran Panitia Muktamar ke-33 NU di Jakarta, Jum’at (30/10).

Kelompok Salafi Wahabi, kata kiai Said, berusaha mengembangkan sayapnya di perkotaan sampai daerah terpencil. Di daerah pertambangan yang berlokasi di daerah-daerah terpencil atau bahkan di tengah hutan, banyak masjid dikelola oleh kelompok Salafi Wahabi.

Di sisi lain, kelompok tersebut juga masuk ke kampus-kampus. Bahkan menurut laporan yang disampaikan kepadanya, sebuah perguruan tinggi negeri bergengsi di Jabar, dipimpin oleh orang Salafi Wahabi, sampai-sampai ketika jaringan anak muda NU ingin mengundang Menristek Dikti, pihak kampus tidak mau mengizinkannya, akhirnya Menristek diundang, tetapi tidak dalam kapasitasnya sebagai menteri.

Demikian pula, dari pengalaman pribadinya saat berceramah di ITS Surabaya, ada segelintir mahasiswa yang kemudian keluar.

Dengan berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi, ia tetap yakin NU akan semakin jaya. Ia mengisahkan, saat Gus Dur menjadi Presiden, sangat sulit mencari orang NU yang bisa menduduki posisi-posisi strategis. Hanya dalam beberapa tahun, NU telah mampu melahirkan banyak sekali kader NU yang mumpuni di berbagai bidang.

“Jika dulu kompetensinya hanya dalam bidang agama, sekarang sudah tersebar di berbagai bidang keilmuan,” katanya yang kemudian menunjuk salah satu kader NU lulusan ekonomi dari sebuah Universitas di Inggris.

Ketua Panitia Muktamar H Imam Aziz dalam sambutannya menyatakan, muktamar sudah dipersiapkan sedemikian rupa, tetapi ternyata beberapa persoalan di lapangan tidak sesuai dengan skenario, terutama menyangkut registrasi. Menurutnya, ini adalah sebuah pelajaran berharga yang bisa dimanfaatkan untuk muktamar lima tahun mendatang.

“Sistem database yang digunakan untuk muktamar bisa dimanfaatkan untuk database NU,” katanya.

Mengenai laporan keuangan, ia mengungkapkan, terdapat minus lebih dari dua milyar, tetapi sudah ditutup oleh kepengurusan PBNU periode ini.

Pembubaran panitia diakhiri dengan salam-salaman sebagai simbol permintaan maaf atas segala salah dan khilaf saat bersama-sama terlibat dalam satu tim untuk mensukseskan Muktamar ke-33 NU. (Al/Mukafi Niam/nu.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar