Rabu, 21 September 2016

Salam Penutup Acara Khas Warga Nahdlatul Ulama (NU); Wallahul muwaffiq ila aqwamith-tharieq

Salam Penutup Acara Khas Warga Nahdlatul Ulama (NU);
Wallahul muwaffiq ila aqwamith-tharieq

Arti Wallahul muwaffiq ila aqwamith-tharieq  adalah :

"Semoga Allah, Dzat yang memberi petunjuk/menuntun kita ke jalan yang selurus-lurusnya (Islam)"

Sebelum menciptakan kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq, Kiai Ahmad Abdul Hamid (Magelang) telah menciptakan istilah Billahit taufiq wal-hidayah.
Namun karena Billahit taufiq wal hidayah kemudian digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam, maka ia merasa kekhasan untuk orang NU tidak ada lagi.
Untuk itu ia menciptakan istilah baru, Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq yang dirasakan cukup sulit ditirukan oleh orang non-NU.
Semoga bermanfaat dan lebih memahami bagi kaum nahdiyyin.
Sebelum salam khas tersebut, Kaum Nahdiyyin selalu mengucapkan salam penutup yang lain yakni :

 "Wabillahi Taufiq wal Hidayah". Namun akhirnya berubah karena sejarahnya seperti ini. Saat acara peringatan hari lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46 . Sejumlah tokoh nasional, Angkatan ’66 dan ratusan kader PMII hadir dalam acara yang digelar di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (20/4). 

Dalam sambutannya, Gus Dur menegaskan tentang komitmen keindonesiaan & kebangsaan dengan cara mengawal terus Indonesia dengan Islam ala Indonesia. 

Setelah berbicara panjang lebar, dia bermaksud menutup pidato dengan ucapan "wabillahi taufiq wal hidayah", tapi tiba-tiba dia diam sejenak.... 
"saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan yang khas NU" jelas cucu pendiri NU ini. 

"dulu ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah untuk ucapan penutup dan Nahdliyiin  wajib mengikuti. tapi setelah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai ucapan itu untuk menutup setiap pidato kampanyenya." ungkap Ketua Dewan Syuro PKB ini 

Nah setelah itu, lanjut Gus Dur, para ulama NU sepakat menggantinya dengan yang lain. muncul ide agar di ganti dengan "Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq"  dari seorang Kiai kharismatik asal Magelang, KH. Ahmad Abdul Hamid, lalu dipakailah hingga kini. 

"jadi Golkar minjem "wabillahi taufiq wal hidayah" dari NU dan belum dikembalikan hingga saat ini," kata Gus Dur yang diiringi gelak tawa hadirin, termasuk Slamet Effendi Yusuf yang hadir saat itu. 

"untuk itu saya akhiri dengan wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq," ungkap Gus Dur menyudahi.


 (NU Online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar